Dagelan (Jawa) merupakan lawak atau sebuah adegan yang menimbulkan kelucuan.[1] Dalam bahasa Melayu disebut juga alan-alan.[2] Sementara dalam dialek Jakarta disebut bebodoran.[2] Dagelan termasuk dalam salah satu seni rakyat yang sifatnya spontan.[2] Pementasan seni ini tidak terikat pada naskah atau teks yang memberi alur cerita.[2] Spontanitas ini merupakan improvisasi percakapan yang dilakukan oleh pemain.[2] Dagelan didasari sebuah lakon singkat yang kemudian dikembangkan sendiri oleh pemainnya ketika pementasan dagelan berlangsung.[2] Kelucuan diusahakan dari gerak-gerik, cara bicara, dan isi pembicaraan pemain.[2] Sifat dagelan adalah parodi, maka efek realistis dihindari.[2] Peran perempuan sering dimainkan oleh laki-laki.[2] Dalam beberapa pementasan drama panjang, dagelan hadir sebagai selingan untuk mencairkan suasana.[2] Misalnya pementasan drama terdiri dari dua babak, maka dalam pergantian babak tersebut dimainkan dagelan.[2] Akan tetapi, ada pula pertunjukan khusus dagelan.[2] Pertunjukan dagelan tunggal ini bisa selama 4-5 jam.[2] Dagelan tunggal ini terdiri hanya dari satu babak saja.[2]

Rujukan

  1. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 12 Juni 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 735.