Ayub 7 | |
---|---|
Kitab | Kitab Ayub |
Kategori | Ketuvim |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 18 |
Ayub 7 (disingkat Ayb 7) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]
Kata ’ā·reḡ(="torak tenun"; bahasa Inggris: a weaver's shuttle), yaitu alat tenun berupa tabung kecil yang dalamnya berisi kumparan benang pakan,[4] dipakai untuk menenun kain dari benang. Ayub menyamakan hidupnya berlalu cepat seperti tenunan di peralatan (torak) seorang penenun yang bergerak cepat sampai "tiqwah" (yang bermakna ganda: "benang" atau "harapan, asa") terulur habis.[5]
Pernyataan ini diberi tanggapan oleh Elihu dalam pasal 33:14-18.
Ayub mempertimbangkan kemungkinan bahwa pendapat teman-temannya itu benar, bahwa Allah marah kepadanya karena suatu pelanggaran yang tidak disadarinya. Yang tidak diketahui Ayub ialah bahwa Allah memang sedang mengawasinya, bukan dengan murka, tetapi dengan belas kasihan dan kekaguman. Sekalipun dicobai hingga batas kekuatannya, Ayub tetap menolak untuk mengutuk Allah (bd. Ayub 2:9) dan dengan demikian kuasa penebusan Allah ditinggikan. Ketika tiba saatnya, ketika ujian sudah berakhir, Allah menyatakan perkenan-Nya di depan umum (Ayub 42:8).[8]