Ayub 5 (disingkat Ayb 5) adalah bagian dari Kitab Ayub di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan riwayat Ayub, seorang yang saleh, dan pencobaan yang dialaminya.[1][2]
Ayat 6-7
- 6Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan
- 7melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.[3]
- bahasa Ibrani: כי ׀ לא־יצא מעפר און ומאדמה לא־יצמח עמל׃
- כי־אדם לעמל יולד ובני־רשף יגביהו עוף׃
- Transliterasi Ibrani: ki lo-ye·ze me·'a·far a·wen u·me·'a·da·mah lo-yiz·makh a·mal.
- ki-a·dam le·'a·mal yu·lad u·be·nê-re·shef yag·bi·hu uf.
Di ayat 6-7 ini terdapat permainan kata "adamah" (="debu tanah") dengan "adam" (= "manusia"; "Adam") yang mengingatkan pada kisah di Kitab Kejadian pasal 3, terutama Kejadian 3:17–19: Kesusahan tidak berasal dari "tanah" (adamah) melainkan akibat perbuatan "manusia" (adam) yang menimbulkan kesusahan pada dirinya sendiri.[4]
Ayat 27
- "Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki, memang demikianlah adanya; dengarkanlah dan camkanlah itu!"[5]
Elifas berpendapat bahwa jikalau Allah menegur seseorang dan orang itu menanggapinya dengan benar, maka Allah akan membebaskannya dari segala malapetaka.
- 1) Pikiran yang keliru ini ditentang oleh penulis surat Ibrani yang menyatakan bahwa beberapa dari tokoh iman Perjanjian Lama yang terbesar dianiaya, menderita kekurangan, disiksa dan bahkan dibunuh; orang-orang benar ini tidak pernah mengalami kelepasan total dalam hidup ini (Ibrani 11:36-39).
- 2) Alkitab sama sekali tidak mengajarkan bahwa Allah akan melenyapkan semua kesulitan dan penderitaan dari kehidupan kita. Orang saleh tidak senantiasa lolos dari kesulitan dalam hidup ini.[6]