Kabupaten Purbalingga

Lambang Kabupaten Purbalingga
Moto: Prasetyaning Nayaka Amangun Praja
Slogan pariwisata: PERWIRA (Pengabdian, Rapi, Wibawa, Iman, Ramah lan Aman)



Peta lokasi Kabupaten Purbalingga
Koordinat: 1º 10" - 7º 29" Lintang Kidul
101º 11" - 109º 35" Bujur Wetan
Provinsi Jawa Tengah
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal Peresmian -
Ibu kota Purbalingga
Pemerintahan
 - Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE.,B.Econ.,MM.
 - DAU Rp. 263.393.000.000
Luas 777.764,122 ha (2,39% luas Jawa Tengah)
Populasi
 - Total 890.779 (2007)
 - Kepadatan 1.343,19
Demografi
 - Kode area telepon 0281
Pembagian administratif
 - Kecamatan 18
 - Kelurahan 239
Simbol khas daerah
 - Situs web http://www.purbalinggakab.go.id/
Kediaman bupati Purbalingga di sekitar tahun 1905

Kabupaten Purbalingga kuwe salah siji kabupaten nang Jawa Tengah sing enggone nang wilayah Banyumasan, kota Purbalingga kuwe ibukota kabupatene, kota-kota liyane : Bobotsari, Kalimanah, Mrebet lly. Luas wilayah Kabupaten kiye ± 777,65 Km2 Jumlah Penduduk: ± 900.000 jiwa.

Geografis

[sunting | besut sumber]

Letak Wilayah : Bujur wetan : 101º 11" - 109º 35" karo Lintang kidul : 1º 10" - 7º 29".

Bates Wilayah : Sisi lor berbatesan karo Kabupaten Pemalang, sisi kidul berbatesan karo Kabupaten Banyumas uga Kabupaten Kebumen, sisi kulon berbatesan karo Kabupaten Banyumas, sisi wetan karo Kabupaten Banjarnegara.

Basa sing dituturna penduduk kabupaten Purbalingga yakuwe basa Banyumasan.

Pemerentahan

[sunting | besut sumber]

Jumlah kecamatan nang kabupaten kiye ana 18:

Jumlah desa: 224, kelurahan: 15.

Sosial & Ekonomi

[sunting | besut sumber]

Umum

[sunting | besut sumber]

Perkara sosial masyarakat Purbalingga kuwe cenderung esih asli, esih manut maring hukum adat uga agama sing dianut masyarakate.
Ekonomi, termasuk lumayan, ndeyan merga ana pembangunan pabrik-pabrik nang kabupaten Purbalingga kiye sing marakna bisa mbantu ngurangi penggangguran, sing akhire mengko bisa nggawa Purbalingga nang situasi ekonomi sing luwih maen utamane kanggo masyarakate.

Industri

[sunting | besut sumber]

Di Purbalingga ada banyak industri dengan bahan baku rambut manusia untuk dijadikan bulu mata palsu (eye-lash) atau juga dibuat wig atau rambut palsu serta sanggul maupun hair piece sing dipasang untuk memberikan tambahan rambut atau juga high-light secara temporer di rambut kita.[1] Keistimewaan lain yaiku industri knalpot sing merupakan transformasi dari industri kuali lan panci tembaga. Knalpot Braling cukup terkenal di kalangan pemilik mobil, sebagai alternatif suku cadang murah. ada juga pabrik rokok sing berada di padamara sing merupakan cabang dari HM SAMPOERNA,Tbk.

Pariwisata

[sunting | besut sumber]

Transportasi

[sunting | besut sumber]

Bus

[sunting | besut sumber]

Sarana transportasi utama nggo meng Purbalingga yaiku angkutan Bus. Kesedia akéh Bus arep AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi) apa AKAP(Antar Kota Antar Propinsi).

BRT

[sunting | besut sumber]
BRT Trans Jateng neng Terminal Bukateja

Neng Purbalingga juga ana BRT Trans Jateng nggo angkutan dalam kota lan jurusan Terminal Bulupitu Purwokerto - Terminal Bukateja

Stasiun sepur

[sunting | besut sumber]
Stasiun sepur Purbalingga pas ésih aktif

Miki né Purbalingga duwé stasiun sepur tapi siki wis ora beroperasi.
Kabupaten Purbalingga duwe 6 stasiun sepur sing wis ora beroperasi, yaiku:

Bandar Udara

[sunting | besut sumber]

Neng Purbalingga juga ana Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman sing fungsine dadi Sarana Transportasi Pesawat Udara nggo Militer lan Komersial.

Olah raga

[sunting | besut sumber]

Purbalingga memiliki Klub sepakbola Persap (Persatuan Sepakbola Purbalingga) sing pada 18 Januari tahun 2011 ini menjuarai Kompetisi divisi II PSSI 2010-2011.[3]

Komunitas

[sunting | besut sumber]

Purbalingga memiliki Komunitas Film Independen sing sangat diperhitungkan di kancah Nasional. Berbagai ajang perfilman nasional berhasil diraih lan dimenangi, selain itu Komunitas ini juga menggelar ajang festival film independen secara rutin sing disebut PFF (Purbalingga Film Festival).[4][5] Untuk pertama kalinya pada 6 Desember 2010 Komunitas Film Independen Purbalingga memenangi Piala Citra dalam Festival Film Indonesia untuk kategori Film Pendek.[6][7][8]

Kuliner

[sunting | besut sumber]

Makanan sing paling dikenal di Purbalingga yaiku mendoan, ini yaiku makanan sing dibuat dari tempe kedele. Istimewanya, pembuatan mendoan diproses mulai dari saat membuat tempenya, jadi mendoan tak bisa dibuat dari sembarang tempe. Tempe mendoan yaiku tempe tipis sing dibuat melebar/meluas. Untuk membuat mendoan, tempe ini diberi tepung sing dibumbu garam, ketumbar lan daun bawang. Digoreng sebentar sehingga masih terasa lunak, bila digoreng agak lama akan dadine tempe "muledi" sing sedikit agak liat. Lebih lama lagi sampai kering maka disebut tempe "keripik".

Purbalingga juga dikenal sebagai tempat pabrik Slamet, sing memproduksi permen Davos sejak tahun 1931 [9], permen ini sangat dikenal sejak zaman dulu. Oleh-oleh istimewa lainnya apalagi kalau bukan kacang mirasa. Penampilannya bolehlah gosong lan mirip kacang kulit khas pedesaan. Tapi rasanya? Banyak orang ketagihan untuk membelinya lan membawanya sebagai oleh-oleh. Berbeda dnegan kacang kulit pabrikan, kacang mirasa dibuat dengan cara merendamnya pada air sehari semalam. Keesokan harinya dilumuri garam lan dibiarkan dalam bak selama sehari semalam juga. Besoknya baru direndam air lagi selema sehari semalam. Kemudian dijemur di bawah sinar matahari, baru setelah kering disangrai dengan pasir. Jadilah kacang khas Purbalingga sing renyak lan 'kemlithik'.

Sroto (nama sebutan soto untuk wilayah Purbalingga lan Banyumas) juga terkenal. Perbedaan mendasar sroto dengan soto pada umumnya terletak pada sambalnya yaitu sambal kacang sing pedas legit, menggunakan ketupat bukan nasi, serta ditaburi suwiran daging lan remasan krupuk. Beda Sroto Sokaraja dengan Sroto Purbalingga juga bisa dilihat dari kerupuknya. Umumnya Sroto Sokaraja menggunakan krupuk warna warni, selangkan Sroto Purbalingga menggunakan krupuk merah putih. Sroto Purbalingga sing kesohor terutama sroto kriyiknya [10]. Di sini setelah daging ayam disuwir untuk sroto maka "rongkong"nya (tulang dada) digoreng kering lan disajikan sebagai lauk sroto. Rasanya garing lan kriyik-kriyik, itu sebabnya disebut sroto kriyik. Selain sroto kriyik, ada juga sroto so sing tak kalah nikmat. Sroto So[11] ini mirip pada umumnya sroto khas Purbalingga, hanya saja ada tambahan daun melinjo atau sing biasa disebut 'so' sing menambah cita rasa unik makanan berkuah ini. Sroto khas lainnya biasa disebut sesuai lokasinya, seperti Sroto Bancar lan Sroto Jatisaba.

Ada lagi makanan khas sing sering diburu orang ketika bertanlang ke Purbalingga, yaitu Buntil. Buntil ini dibuat dari kukusan daun keladi, daun pepaya atau daun singkong sing diisi parutan kelapa dicampur ikan teri, diberi bumbu bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, dsb. Cara penyajiannya, buntil disiram kuah pedas berbahan utama santan lan cabai merah, lengkap dengan cabai rawit dibiarkan utuh, tidak diiris. Sangat nikmat dimakan saat hangat dengan nasi sing baru tanak. Untuk oleh-oleh, sebaiknya beli Buntil sing tidak bersantan, karena bisa tahan sampai seminggu. Buntil hampir selalu tersedia di setiap pasar pagi di berbagai pelosok Kabupaten Purbalingga. Namun sing paling terkenal Buntil Pasar Kutasari. Untuk mendapatkan semangkuk buntil di Pasar Kutasari, orang rela mengantri sejak pagi.

Sate Blater juga bisa dadine menu pilihan lain sing khas dari Purbalingga. Disebut Sate Blater karena asal muasal sate ini dari Desa Blater, Kecamatan Kalimanah. Meski sama-sama sate ayam, Sate Blater sedikit berbeda dengan sate Madura atau sate ayam lainnya. Perbedaannya terletak pada cara memasaknya. Jika pada umumnya sate dibakar saat daging masih mentah, kalau sate blater sebelum dibakar harus direndam dalam bumbu rahasia racikan khas orang-orang Desa Blater, lan saat dibakarpun masih berkali-kali dilumuri bumbu sing sama. Sehingga cita rasanya memang sangat terasa hingga gigitan terakhir. Proses memasak sing berbeda, membuat sate ini juga kuat disimpan hingga tiga hari. bahkan jika disimpan di lemari pendingin bisa lebih lama lagi.

Selain makanan, Purbalingga juga dikenal dengan es duriannya sing selalu membuat kangen. Meskipun saat ini banyak sing meniru, tidak ada sing menandingi rasa khas es durian Tugu Bancar racikan Pak Kasdi. Di dalam semangkuk es durian, daging buah durian disiram gula merah cair lan santan kelapa segar, ditambah serutan es batu hingga menggunung. Tak berhenti sampai disitu, gunungan es durian itu masih disiram susu kental manis lan sesendok cokelat panas.

Ada juga kue Nopia,[12] asalnya juga dari Purbalingga, sekitar tahun 50-an keluarga Ting Lie Liang memulai usaha bikin penganan nopia sing juga disebut telor gajah. Bantuknya putih dari tepung terigu berisi gula Jawa. Ada juga nopia mini sing biasa disebut mino. Baik nopia maupun mino tersedia dalam berbagai rasa, seperti rasa durian, rasa nana, rasa stroberi lan sing rasanya paling unik rasa bawang merah.

Pendidikan

[sunting | besut sumber]

Tokoh terkenal

[sunting | besut sumber]
Masjid Agung Purbalingga

Deleng uga

[sunting | besut sumber]

Referensi

[sunting | besut sumber]
  1. Industri rambut palsu
  2. Wisatawan Eropa Juluki Purbalingga Kota Kayak
  3. Situs PSSI, Persap Juara Divisi II PSSI
  4. Kompas Online, PFF 2009
  5. Komunitas Film Indonesia, PFF 2010
  6. Tempo Interaktif, Anak Desa Sabet Piala Citra
  7. Tempo Interaktif, Dari Desa Meraih Citra
  8. Hai Online, FFI 2010: Dari Ekskul ke Festival
  9. Tempo interaktif, Permen Davos
  10. Detik food, Soto kriyik Purbalingga
  11. Vivanews, video Soto So Purbalingga
  12. Griya wisata, Nopia oleh-oleh khas Purbalingga
  13. Dapodik

Pranala Jaba

[sunting | besut sumber]