Yohanes 4
KitabInjil Yohanes
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
4
pasal 3
pasal 5

Yohanes 4 (disingkat Yoh 4) adalah bagian dari Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, menurut kesaksian Yohanes, seorang dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Teks

[sunting | sunting sumber]
Teks Yohanes 3:26-4:1 (dalam bahasa Yunani) pada Codex Bezae, dibuat pada ~ tahun 400 M.
Yohanes 4:9-10 pada sisi verso dari Papirus 63, yang ditulis sekitar abad ke-4 M.

* Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.

Struktur

[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Yesus Melebihi Yohanes Pembaptis

[sunting | sunting sumber]

Di ayat 1 dicatat bahwa orang-orang Yahudi dari kelompok Farisi mempersoalkan atau sengaja berusaha untuk menimbulkan rasa iri hati antara Yohanes Pembaptis dan Tuhan Yesus dengan mengabarkan bahwa Yesus Kristus saat itu sudah memiliki lebih banyak pengikut daripada Yohanes Pembaptis dan berita ini sampai kepada Yesus.[3] Karena hal itu dapat mengurangi fokus perhatian kepada Yohanes Pembaptis, Yesus Kristus memilih untuk menyingkir dari Yudea dan kembali ke Galilea.[4] Menurut penyusun Injil Yohanes, orang Farisi keliru dalam menyebutkan Yesus membaptis murid-murid-Nya, dengan menyatakan di ayat 2 bahwa:

"(meskipun) Yesus sendiri tidak membaptis, melainkan murid-murid-Nya"[5]

Yohanes Pembaptis sendiri mengetahui bahwa jumlah murid Yesus melebihi jumlah muridnya dan berkata bahwa:

"Ia [Yesus] harus makin besar, tetapi aku [Yohanes Pembaptis] harus makin kecil."[6]

Percakapan dengan perempuan Samaria

[sunting | sunting sumber]

Dalam salah satu perjalanan dari Yudea ke Galilea, Yesus dan murid-murid-Nya mengambil jalur yang melewati daerah Samaria.[7] Ketika hari kira-kira pukul dua belas, mereka sampai di sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar (diyakini sama dengan Sikhem), dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf[8] dan di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu,[9] sementara murid-murid-Nya pergi ke kota membeli makanan.[10]

Ketika itu datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum." Tetapi perempuan Samaria itu berkata kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Di pasal ini diberi catatan: "Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria".[11]) Peristiwa ini mengarah kepada apa yang sekarang oleh para pakar Alkitab disebut sebagai "Pengajaran mengenai Air Hidup" sebagai pasangan dari "Pengajaran mengenai Roti Hidup" di pasal 6.[12]

Berikut ini adalah dialog yang dicatat di pasal ini:[13]

Maka perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ: Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu? Maka merekapun pergi ke luar kota lalu datang kepada Yesus.[14] Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat." Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia." Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea.[15]

Ayat 48

[sunting | sunting sumber]
Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." (TB)[16]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

((col|2}

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Dave Hagelberg: Tafsiran Injil Yohanes (Pasal 1-5) - Edisi Revisi: Teologi: 2009
  4. ^ Yohanes 4:3
  5. ^ Yohanes 4:2
  6. ^ Yohanes 3:30
  7. ^ Yohanes 4:4
  8. ^ Kejadian 33:19; Yosua 24:32
  9. ^ Yohanes 4:5–6
  10. ^ Yohanes 4:8
  11. ^ Yohanes 4:9
  12. ^ Yohanes 6:25–59
  13. ^ Yohanes 4:10–26
  14. ^ Yohanes 4:28–30
  15. ^ Yohanes 4:39–43
  16. ^ Yohanes 4:48 - Sabda.org
  17. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]