Artikel ini perlu diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa selain Indonesia. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas berbahasa tersebut, halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa tersebut. Lihat daftar bahasa Wikipedia. Artikel yang tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2. Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.

Tulang kering (bahasa Inggris: shinbone, shankbone) atau disebut juga tibia, adalah satu dari dua tulang yang lebih besar dan lebih kuat yang berada di bawah lutut pada vertebrata (tulang yang satunya lagi adalah fibula), yang menghubungkan lutut dengan tulang pergelangan kaki. Secara umum dikenal sebagai tulang yang paling kuat dalam memikul beban berat,[1] tibia dapat ditemukan di sebelah fibula. Merupakan tulang terbesar kedua dalam tubuh manusia, yang terbesar adalah femur. Dinamai tibia berdasarkan seorang pemain flute Yunani, bernama Aulos yang juga dikenal sebagai Tibia. Tulang kering juga berfungsi sebagai penyambung lengan, tulang kering berisi sumsum merah yang kaya akan darah merah,[2] dan tulangnya berbentuk pipa.

Galeri

Lihat juga

Rujukan

  1. ^ (Inggris) "Internal loads in the human tibia during gait". Institute of Orthopaedic Research and Biomechanics, University of Ulm; Wehner T, Claes L, Simon U. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-13. Diakses tanggal 2011-09-17. 
  2. ^ (Inggris) "Extraosseous blood supply of the tibia and the effects of different plating techniques: a human cadaveric study". Department of Orthopaedic Surgery, Washington University School of Medicine; Borrelli J Jr, Prickett W, Song E, Becker D, Ricci W. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-31. Diakses tanggal 2011-09-17.