Terminal Gayatri (GYT) | |
---|---|
Terminal Penumpang Tipe A | |
![]() Gerbang Keluar Terminal Gayatri | |
Lokasi | Jalan Yos Sudarso Nomor 117 Karangwaru, Desa Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, Kodepos 66215![]() |
Koordinat | 8°04′24″S 111°53′50″E / 8.073195°S 111.897263°EKoordinat: 8°04′24″S 111°53′50″E / 8.073195°S 111.897263°E |
Pemilik | ![]() |
Pengelola | ![]() |
Jalur | Jalan Nasional Rute ![]() |
Jumlah peron | 1 |
Jumlah jalur | 7 |
Rute bus | • Trenggalek • Surabaya • Malang • Banyuwangi • Bali • Jawa Tengah • Yogyakarta • Jawa Barat • Jakarta Raya • Banten • Lintas Sumatra |
Operator bus | • Bagong • Cendana • Harapan Baru • Harapan Jaya • Majoe Berlian • Rukun Jaya • Sahara • Sari Mulyo • Sido Mulyo • Tirto Agung • dll. |
Penghubung antarmoda |
|
Sejarah | |
Dibangun kembali | Tahun 2010 s.d. 2014 |
Lokasi pada peta | |
![]() | |
Terminal Gayatri merupakan terminal penumpang tipe A dan merupakan terminal induk terbesar yang terletak di Kabupaten Tulungagung. Nama terminal ini diambil dari nama candi peninggalan Kerajaan Majapahit, yaitu Candi Pendermaan Gayatri yang ada di Kecamatan Boyolangu. Terminal ini terletak di Jalan Yos Sudarso No.117, Desa Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung. Terminal seluas ±13.369,8 m2 ini direnovasi mulai tahun 2010 dan dan diresmikan pada 29 Oktober 2014. Terminal ini melayani moda transportasi umum berupa mobil penumpang umum (MPU), angkutan antarkota.[1][2][3]
Mobil Penumpang Umum (MPU) menghubungkan terminal ini dengan beberapa titik tujuan akhir di beberapa kawasan di Kabupaten Tulungagung seperti Sendang, Popoh dan Bandung. Selain itu MPU juga menghubungkan terminal ini dengan wilayah di luar Kabupaten Tulungagung seperti Kota Blitar dan Kabupaten Trenggalek. Armada yang digunakan MPU adalah kendaraan jenis Mitsubitshi Colt L300 untuk tujuan antar kecamatan dan kendaraan jenis Isuzu Elf 77 PS untuk tujuan antarkota. Berikut adalah rute dan kode trayek MPU yang beroperasi di Kabupaten Tulungagung menurut data perhubungan setempat pada tahun 2006.[4][5][6]
Tulungagung - Bendungan - Ponorogo: Perum DAMRI [7]