Publik (N.V.) | |
Kode emiten | |
Industri |
|
Pendahulu | |
Didirikan | 16 Januari 2021 |
Kantor pusat | , Belanda |
Wilayah operasi | Seluruh dunia |
Tokoh kunci |
|
Produk | Mobil, kendaraan niaga, suku cadang kendaraan, sistem produksi |
Merek | |
Pemilik |
|
Karyawan | 407.545[1] |
Anak usaha |
|
Situs web | www |
Catatan kaki / referensi [2][3][4][5][6] |
Stellantis N.V. adalah sebuah perusahaan manufaktur otomotif multinasional yang dibentuk pada tahun 2021 melalui penggabungan antara Fiat Chrysler Automobiles dan PSA Group.[7][8][9] Perusahaan ini berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Hingga Mei 2021[update], Stellantis adalah produsen otomotif terbesar keenam di dunia, setelah Volkswagen Group, Toyota, Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance, General Motors, dan Hyundai Motor Group.[10] Perusahaan ini melantai di Borsa Italiana, Euronext Paris, dan New York Stock Exchange.[11]
Aktivitas utama dari Stellantis adalah merancang, mengembangkan, memproduksi, dan menjual mobil bermerek Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS, Fiat, Fiat Professional, Jeep, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, dan Vauxhall, serta suku cadang bermerek Mopar. Stellantis mempekerjakan 300.000 orang dan eksis di lebih dari 130 negara, dengan pabriknya tersebar di 30 negara.[12]
Nama perusahaan ini berasal dari sebuah kata dalam bahasa Latin, yakni stello[9] yang berarti "yang diterangi dengan bintang".[13][14]
Pada awal tahun 2019, Fiat Chrysler Automobiles (FCA) berupaya bergabung dengan Renault asal Prancis, dan telah mencapai perjanjian sementara.[15] Namun, perilaku pemerintah Prancis selama negosiasi membuat perjanjian tersebut akhirnya dibatalkan. The Economist memberitakan bahwa "bagi FCA, hal tersebut menandakan potensi gangguan di masa depan."[16] Nissan juga memiliki sejumlah kekhawatiran mengenai dampak dari rencana penggabungan tersebut terhadap aliansinya dengan Renault.[16]
Kemudian, FCA mendekati PSA. Penggabungan antara keduanya akhirnya disetujui pada bulan Desember 2019. Penggabungan tersebut diharapkan membentuk produsen mobil dengan penjualan terbesar keempat di dunia dan dapat menghemat pengeluaran sebesar €3,7 milyar per tahun, atau sekitar $4,22 milyar per tahun.[9]
Pada tanggal 21 Desember 2020, Komisi Eropa mengumumkan bahwa mereka menyetujui penggabungan tersebut dengan sejumlah syarat, untuk memastikan tetap adanya kompetisi.[17]
Pada tanggal 4 Januari 2021, penggabungan tersebut disetujui oleh pemegang saham FCA dan PSA, dan pada tanggal 16 Januari 2021, penggabungan tersebut akhirnya selesai. Saham dari perusahaan hasil penggabungan pun mulai diperdagangkan di Bursa Efek Milan (MTA) dan Euronext Paris pada tanggal 18 Januari 2021, serta di New York Stock Exchange mulai tanggal 19 Januari 2021, dengan kode saham "STLA".[18][19][20] Hingga 24 Mei 2021[update], semua merek FCA dan PSA telah menjadi bagian dari Stellantis.
Untuk keperluan akuntansi, sesuai International Financial Reporting Standards (IFRS), manajemen FCA dan PSA memutuskan bahwa PSA lah yang mengakuisisi FCA.[21] Dewan direksi Stellantis berisi 11 orang, enam orang dari PSA dan lima orang dari FCA. Selain itu, CEO pertama Stellantis adalah Carlos Tavares, mantan presiden PSA serta mantan CEO PSA Group. Pemegang saham terbesar Stellantis adalah Exor, perusahaan keluarga Agnelli yang dulu menjadi pemegang saham terbesar FCA.[22] Penggabungan tersebut juga memungkinkan keluarga Peugeot untuk meningkatkan sahamnya di Stellantis sebanyak 1,5% dengan mengakuisisi saham yang dipegang oleh Bpifrance, Dongfeng, atau pihak lain di bursa saham.[23]
Nama Stellantis hanya digunakan sebagai nama perusahaan, sementara mereknya tidak diubah sama sekali.[9]
Pada tahun 2021, CEO Carlos Tavares memberi tantangan kepada merek-merek yang ada di bawah Stellantis untuk meningkatkan kinerjanya dalam waktu 10 tahun ke depan, sebagai imbalan atas investasi pada model dan teknologi baru yang telah diberikan oleh Stellantis.[24][25][26][27]
Stellantis berencana memiliki 39 model kendaraan listrik pada tahun 2021.[28] Terdapat empat platform kendaraan listrik yang rencananya akan dikembangkan oleh Stellantis pada akhir dekade 2020-an.[29][30] Secara umum, Stellantis mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi lebih dari €30 milyar pada kendaraan listrik hingga akhir tahun 2021.[31]
Hingga tahun 2021, portofolio merek Stellantis meliputi:[32]
Merek | Tahun pendirian | CEO |
---|---|---|
Jeep | 1941 | Christian Meunier |
Chrysler | 1925 | Christine Feuell[33] |
Dodge | 1900 | Timothy Kuniskis |
Ram | 2010[a] | Michael Koval |
Fiat | 1899 | Olivier François |
Abarth | 1949 | |
Lancia | 1906 | Luca Napolitano |
Alfa Romeo | 1910 | Jean-Philippe Imparato |
Maserati | 1914 | Davide Grasso |
Citroën | 1919 | Vincent Cobée |
Peugeot | 1810 | Linda Jackson |
Opel | 1862 | Uwe Hochgeschurtz |
Vauxhall | 1857[34] | Paul Willcox |
DS Automobiles | 2014[b] | Béatrice Foucher |
Fiat Professional | 2007 | Lorenzo Sistino |
Pasca penggabungan, pemegang saham Stellantis meliputi:[35]
Dewan direksi Stellantis beranggotakan 11 orang. Enam orang berasal dari PSA dan pemegang saham pengendalinya (BpiFrance, FFP), termasuk Carlos Tavares, mantan CEO PSA, sementara sisanya berasal dari FCA dan pemegang saham pengendalinya (Exor).
Sources close to FCA say that the government was constantly second-guessing and renegotiating every aspect of the deal. For FCA this portended future interference. When France pointed the finger at Nissan as a roadblock, FCA lost patience.
Pendahulu | ||
---|---|---|
Merek | ||
Anak usaha / dan perusahaan patungan |
| |
Operasi regional |
| |