Salman bin Abdulaziz al-Saud (Arab: سلمان بن عبدالعزيز آل سعود, Salmān bin ʿAbd al-ʿAzīz ʾĀl Saʿūd [salˈmaːn bin ʕabdulʕaˈziːz ʔaːl saˈʕuːd]; lahir 31 Desember 1935) adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini.
Ia menjabat sebagai Wakil Gubernur dan kemudian menjadi Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Ia juga terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud. Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah.[1]
Salman lahir pada tanggal 31 Desember 1935, dan sebagai anak ke-25 dari Ibn Saud. Ia dibesarkan di Murabba Palace. Salman menerima pendidikan awal di Sekolah Pangeran di ibu kota Riyadh, sebuah sekolah yang didirikan oleh Ibn Saud khusus untuk memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. Ia belajar agama dan ilmu pengetahuan modern.Biografi Salman bin Abdulaziz Al Saud adalah Raja Arab Saudi yang ketujuh, sekaligus Penjaga Dua Kota Suci, dan pemimpin Wangsa Saud saat ini. Salman adalah anak ke-25 dari Ibnu Saud dan menjadi raja untuk menggantikan kakaknya, Raja Abdullah, yang meninggal pada 25 Januari 2015.
Sebelumnya, Salman menjadi Deputi Gubernur Riyadh sebelum akhirnya menjabat sebagai Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari 1963 hingga 2011. Pada tahun yang sama, Salman ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan. Kemudian pada tahun 2012, Salman dinobatkan sebagai Pangeran Mahkota ketika salah satu saudaranya, Nayef bin Abdul-Aziz al Saud meninggal dunia.
Salman dinobatkan sebagai Raja Arab saudi ketika usianya menginjak 79 tahun. Salman dikenal memiliki pandangan konservatif dan tradisional, sama dengan saudaranya. Sebelumnya salman telah banyak mengurus urusan kerajaan ketika kakaknya menghadapi masalah kesehatan saat memimpin sebagai raja. Setelah memegang kuasa, Salman melakukan reshuffle kabinet pada 30 Januari 2015.
Salman lahir pada tanggal 31 Desember 1935 di Riyadh, Arab Saudi. Bersama keenam saudara laki-lakinya, Salman disebut sebagai Sudayri Seven, yaitu tujuh putra yang lahir dari istri yang paling dicintai oleh Abdulaziz bin al-Saud, Hussa binti Ahmad Sudayri. Salman dibesarkan di Istana Murabba dan menjalani pendidikan awalnya di Princes School, Riyadh, tempat anak-anak raja menimba ilmu.
Salman menikah sebanyak tiga kali. Istri pertamanya Sultana binti Turki Al Sudairi meninggal di usia 71 pada tahun 2011. Pada pernikahan ini, Salman mendapatkan enam anak, antara lain Fahd bin Salman, Ahmad bin Salman, Sultan bin Salman, dan Abdulaziz bin Salman, Faisal bin Sultan, dan Hussa binti Salman.
Istri keduanya adalah Sarah binti Faisal Al Subai'ai. Dari pernikahan ini Salman memiliki putra bernama Saud bin Salman. Sementara dari pernikahan ketiganya dengan Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn, Salman dikaruniai lima anak, antara lain Mohammed bin salman, Turki bin Salman, Khalid bin Salman, Nayif bin Salman, Bandar bin Salman, dan Rakan bin Salman.
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mendapatkan banyak penghargaan hingga saat ini, antara lain Doktor Honoris Causa dari Universitas Umm Al-Qura, Arab saudi (2008), Doktor Honoris Causa dari Jamia Millia Islamia, India (2010), Doktor Honoris Causa dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi (2011), Doktor Honoris Causa dari Institut Sains dan Teknologi Sarajevo, Bosnia Herzegovina (2013), dan Doktor Honoris Causa dari Universitas Waseda, Jepang (2014).
Salman pernah mengalami stroke pada tahun 2010 dan melakukan operasi di Amerika Serikat.
Salman memiliki tiga istri dengan 13 anak. Ia hanya memiliki seorang putri yang bernama Putri Hussa. Selebihnya merupakan para pangeran yang menjabat dalam pemerintahan Kerajaan Saudi. Salah seorang putra Salman yang bernama Sultan bin Salman merupakan seorang astronaut. Putranya yang lain, Pangeran Muhammad bin Salman menjabat Putra Mahkota Saudi dan Wakil Perdana Menteri Saudi. Pangeran yang lahir pada tahun 1985 ini danggap sebagai Menteri Pertahanan termuda di dunia.[2]
Pada 18 Juni 2012, Salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi setelah kematian saudaranya, Putra Mahkota Nayef bin Abdul Aziz .
Pada tanggal 23 Januari 2015, Salman yang berusia 79 Tahun, diangkat sebagai Raja Arab Saudi setelah saudara tirinya Raja Abdullah meninggal karena pneumonia pada usia 90 Tahun. Raja Salman menunjuk Pangeran Muqrin Bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota. Pada 29 April 2015, Salman mencopot Muqrin bin Abdul Aziz sebagai Putra Mahkota dan menunjuk keponakannya Muhammad bin Nayef.[3]
Dan pada bulan Maret 2017, Raja Salman dan anggota Kerajaan Arab Saudi melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dalam rangka tur ke beberapa negara Asia. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua dari Pemimpin Arab Saudi setelah sebelumnya Raja Faisal mengunjungi Indonesia pada Tahun 1970.[1]
Raja Salman memiliki total 3 orang istri.[35]
The visiting president decorated King Salman with the National Merit Medal, the highest medal of his country.
Salman Lahir: 31 Desember 1935
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Abdullah |
Raja Arab Saudi 23 Januari 2015 – sekarang |
Petahana Putra mahkota: Muqrin |
Arab Saudi | ||
Didahului oleh: Nayef |
Putra Mahkota Arab Saudi 18 Juni 2012 – 23 Januari 2015 |
Diteruskan oleh: Muqrin |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Badr bin Saud bin Abdulaziz |
Gubernur Provinsi Riyadh 1963–2011 |
Diteruskan oleh: Sattam bin Abdulaziz |
Didahului oleh: Nayef bin Abdulaziz |
Wakil Perdana Menteri Arab Saudi 18 Juni 2012 – 23 Januari 2015 |
Diteruskan oleh: Muqrin bin Abdulaziz |
Didahului oleh: Sultan bin Abdulaziz |
Menteri Pertahanan 5 November 2011 – 23 Januari 2015 |
Diteruskan oleh: Muhammad bin Salman |
Didahului oleh: Abdullah bin Abdulaziz |
Perdana Menteri Arab Saudi 23 Januari 2015 – sekarang |
Petahana |