Prefektur Akita
秋田県 | |
---|---|
Transkripsi Jepang | |
• Jepang | 秋田県 |
• Rōmaji | Akita-ken |
![]() | |
Negara | Jepang |
Wilayah | Tōhoku |
Pulau | Honshu |
Ibu kota | Akita |
Pemerintahan | |
• Gubernur | Norihisa Satake |
Luas | |
• Total | 11,637,52 km2 (4,49.327 sq mi) |
Peringkat | 6th |
Populasi | |
• Total | 969.462 (1 Juni 2.019) |
• Peringkat | 38th |
• Kepadatan | 83/km2 (210/sq mi) |
Kode ISO 3166 | JP-05 |
Distrik | 6 |
Munisipalitas | 25 |
Bunga | Fuki (a kind of butterbur, Petasites japonicus) |
Pohon | Akita-sugi (Cryptomeria japonica) |
Burung | Copper pheasant (Phasianus soemmerringii) |
Situs web | Akita Prefecture Official page of English |
Prefektur Akita (秋田県 , Akita-ken) terletak di wilayah Tohoku, bagian utara dari Jepang.[1] Ibu kota dari Prefektur Akita adalah Kota Akita.[2]
Daerah Akita telah dibuat dari provinsi Dewa dan provinsi Mutsu.[3]
Terpisah beberapa ratus kilometer dan terhalang pegunungan Ōu dan Dewa yang membentang ke timur dari pusat perdagangan, politik, dan populasi utama Jepang, Akita sebagian besar terisolasi dari masyarakat Jepang hingga tahun 600. Akita adalah daerah pemburu-pengumpul dan yang terutama terdiri dari suku nomaden.
Catatan sejarah pertama mengenai Prefektur Akita ada pada tahun 658, ketika Abe no Hirafu menaklukkan suku Ezo asli di tempat yang sekarang menjadi kota Akita dan Noshiro. Hirafu, yang saat itu menjadi gubernur Provinsi Koshi (bagian barat laut Honshu yang berbatasan dengan Laut Jepang), mendirikan benteng di Sungai Mogami, sehingga dengan demikian memulai pemukiman Jepang di wilayah itu.
Pada tahun 733, sebuah pemukiman militer baru yang kemudian dinamai Kastil Akita dibangun di kota Akita modern di Takashimizu, dan juga jalan dan struktur bangunan yang lebih permanen mulai berkembang. Wilayah ini digunakan sebagai basis operasi untuk kekaisaran Jepang karena telah mengusir orang-orang Ezo asli dari Honshu utara.
Tampuk kepemimpinan itu bergeser tangan beberapa kali. Selama keshogunan Tokugawa itu diberikan kepada klan Satake, yang memerintah wilayah itu selama 260 tahun, klan tersebut mengembangkan industri pertanian dan pertambangan yang masih dominan hingga saat ini. Sepanjang periode itu, daerah tersebut diklasifikasikan sebagai bagian dari Provinsi Dewa.[1] Pada tahun 1871, selama Restorasi Meiji, Provinsi Dewa dibentuk kembali dan sistem han lama dihapus dan secara administratif direkonstruksi, sehingga menghasilkan perbatasan Akita saat ini.
Pada periode Heian penyair puisi waka yang terkenal, Ono no Komachi, dikatakan telah lahir di Yuzawa, Kota Ogachi, yang terletak di sebelah tenggara prefektur.
Populasi historis | ||
---|---|---|
Tahun | Jumlah Pend. | ±% p.a. |
1872 | 582,297 | — |
1880 | 618,833 | +0.76% |
1890 | 697,298 | +1.20% |
1903 | 837,665 | +1.42% |
1913 | 943,628 | +1.20% |
1920 | 898,537 | −0.70% |
1925 | 936,408 | +0.83% |
1930 | 987,706 | +1.07% |
1935 | 1,037,744 | — |
1940 | 1,052,275 | — |
1945 | 1,211,871 | — |
1950 | 1,309,031 | — |
1955 | 1,348,871 | — |
1960 | 1,335,580 | — |
1965 | 1,279,835 | — |
1970 | 1,241,376 | — |
1975 | 1,232,481 | — |
1980 | 1,256,745 | — |
1985 | 1,254,032 | — |
1990 | 1,227,478 | — |
1995 | 1,213,667 | — |
2000 | 1,189,279 | — |
2005 | 1,145,501 | — |
2010 | 1,085,997 | — |
2015 | 1,074,858 | — |
source:[4] |
Terletak di bagian utara Pulau Honshu, Prefektur Akita menghadap Laut Jepang di bagian barat dan berbatasan dengan Prefektur Aomori di utara, Prefektur Iwate di timur, Prefektur Miyagi di tenggara, dan Prefektur Yamagata di selatan.
Wilayah dari Prefektur Akita berbentuk empat persegi panjang, secara kasar 181 km dari utara ke selatan dan 111 km dari barat ke timur. Pegunungan Ou menjadi perbatasan di timur, dan Pegunungan Dewa yang lebih tinggi berderet melewati bagian tengah dari prefektur ini. Seperti kebanyakan wilayah utara di Jepang, Prefektur ini memiliku musim dingin yang sangat dingin, terutama daerah yang jauh dari laut.
Pada tanggal 31 Maret 2019, 11% dari total luas wilayah prefektur ini ditetapkan sebagai Taman Nasional, yaitu Taman Nasional Towada-Hachimantai; Taman Quasi-Nasional Chōkai, Kurikoma, dan Oga; serta Taman Nasional Prefektural Akita Shirakami, Hachimori Iwadate, Kimimachizaka, Magi Mahiru, Moriyoshizan, Taiheizan, Tashirodake, dan Tazawako Dakigaeri.[5][6]
Informasi lebih lanjut: Daftar kota di Prefektur Akita menurut jumlah penduduk |
Berikut adalah kota kecil dan desa di setiap distrik.
Distrik kesembilan, Kawabe termasuk kota Kawabe dan kota Yuwa, bergabung ke Akita pada 11 Januari 2005.
Kota Misato di Distrik Senboku dibentuk pada 1 November 2004 dari hasil gabungan desa Sennan dan kota-kota kecil Rokugou dan Senhata.
Pada 22 Maret 2005, kota Omagari bergabung dengan kota-kota kecil Kamioka, Nishisenboku, Nakasen, Kyowa, Senboku, Ota, dan desa Nangai dari Senboku District untuk membentuk kota baru bernama Daisen
Berikut gubernur yang menjabat mulai 1947:
No | Nama | Mulai Menjabat | Jabatan Berakhir | Catatan (Partai Politik) |
---|---|---|---|---|
1 | Kosaku Hasuike (蓮池公咲) | 12 April 1947 | 4 April 1951 | Partai Demokratik Prefektur Akita (秋田県民主党) |
2 | Tokuji Ikeda (池田徳治) | 30 April 1951 | 29 April 1955 | Independen (無所属) |
3 | Yujiro Obata (小畑勇二郎) | 30 April 1955 | 29 April 1979 | Independen |
4 | Kikuji Sasaki (佐々木喜久治) | 30 April 1979 | 31 Maret 1997 | Independen |
5 | Sukeshiro Terata (寺田典城) | 20 April 1997 | 19 April 2009 | Independen |
6 | Norihisa Satake (佐竹敬久) | 20 April, 2009 | Saat ini | Independen |
Seperti sebagian besar Wilayah Tohoku, perekonomian Akita tetap didominasi oleh industri tradisional, seperti pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ini telah menyebabkan banyak orang muda bermigrasi ke Tokyo dan kota-kota besar lainnya. Prefektur Akita adalah tempat penurunan populasi yang paling parah di Jepang; prefektur ini adalah satu dari empat prefektur di Jepang yang mencatat penurunan populasi sejak 1945. Prefektur ini juga memiliki persentase jumlah anak terendah yaitu, yaitu 11,2% dari total populasi.[8] Pada 2010, prefektur ini hanya memiliki populasi lebih dari 1 juta orang.[9] Bahkan pada 2019 populasi dari prefektur akita tidak lebih dari 1 juta orang.
Tingginya tingkat depopulasi di Prefektur Akita telah menyebabkan penggabungan komunitas yang lebih kecil satu dengan yang lain. Karena depopulasi dalam komunitas ini dan migrasi ke komunitas yang lebih besar terus berlanjut, maka fasilitas pendidikan dan kesehatan telah ditutup di beberapa daerah, yang mengarah pada kelanjutan migrasi keluarga ke kota-kota besar untuk akses yang lebih baik ke peluang kesehatan dan pendidikan. Penurunan generasi muda telah menyebabkan kekhawatiran untuk mempertahankan masyarakat pedesaan yang menghadapi masalah penuaan dan depopulasi.[7]
Akita terkenal dengan pertanian padi dan pabrik sake-nya.[10] Prefektur ini terkenal juga karena merupakan prefektur dengan konsumsi sake tertinggi di Jepang.[11] Prefektur ini juga dianggap sebagai asal dari jenis anjing Akita. Para wanita di wilayah itu, yang disebut sebagai ‘’Akita bijin’’ (秋田 美人 ‘’keindahan Akita’’), juga mendapatkan kemasyhuran luas untuk kulit putih mereka, wajah bulat dan suara tinggi, yang semuanya dianggap sangat diinginkan.[12] Ono no Komachi adalah contoh terkenal dari seorang ‘’Akita bijin’’.
Akita dikenal dengan spesialisasi regional berikut (tokusanhin):
Baru-baru ini ada upaya untuk merevitalisasi masyarakat pedesaan yang menghadapi depopulasi dengan berbagai bentuk wisata hijau serta agrowisata.[14] Upaya-upaya ini terutama ditujukan pada kaum urban dan dalam beberapa para pelancong, yaitu dengan mengiklankan hutan asli Prefektur Akita serta banyak budaya tak berwujud dan hamparan sawahnya.[7] Di Akita telah ada dorongan untuk tinggal di rumah, pasar petani untuk makanan yang diproduksi secara lokal, dan integrasi orang luar ke dalam praktik budaya lokal, misalnya ritual Namahage pada Malam Tahun Baru, yang menarik sejumlah besar wisatawan ke Prefektur Akita setiap tahunnya.[15]
Di dekat Danau Tazawa, ada cukup banyak pemandian air panas (onsen), yang didatangi oleh pelancong dari seluruh Jepang. Selain itu, ada banyak pula matsuri yang menawarkan kebudayaan yang telah berlangsung dari Jepang kuno. Beberapa contoh festival yang terkenal adalah Akita Kanto, Festival Kembang Api Omagari, Festival Namahage, dan Festival Yokote Kamakura.
Kakunodate adalah kota kecil yang nyaman, yang memiliku banyak rumah samurai. Rumah Aoyagi dahulunya adalah tempat tinggal dari Odano Naotake, orang yang pertama kali mengilustrasikan anatomi tubuh manusia di Jepang. Rumah itu sekarang menjadi musium dan galeri dari ilustrasi medis dan barang-barang tradisional.
Mulai tahun 2009, Akita mulai mengalami lonjakan besar pelancong Korea Selatan setelah penayangan drama populer ‘’Iris’’, yang menampilkan beberapa adegan pengambilan gambar di Akita, terutama di Danau Tazawa dan Oga's GAO Aquarium.[16]