PT Pertamina (Persero)
Sebelumnya
  • PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (1968–1972)
  • Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (1972–2003)
Perusahaan perseroan (Persero)
IndustriMinyak dan gas
PendahuluPN Pertambangan Minyak Nasional
PN Pertambangan Minyak Indonesia
Didirikan10 Desember 1957; 66 tahun lalu (1957-12-10)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Nicke Widyawati[1]
(Direktur Utama)
Produk
Merek
  • Pertamax
  • Pertalite
  • Dexlite
  • Fastron
  • Prima XP
  • Mesran
  • Enduro
  • Enviro
  • Mesrania
  • Elpiji
  • Bright Gas
  • Musicool
  • Pertasol
  • Meditran
  • Medtran
  • Medripal
  • Polytam
Jasa
PendapatanUS$ 57,509 miliar (2021)[2]
US$ 2,354 miliar (2021)[2]
Total asetUS$ 78,051 miliar (2021)[2]
Total ekuitasUS$ 33,328 miliar (2021)[2]
PemilikPemerintah Indonesia
Karyawan
45.312 (2021)[2]
Anak usahaLihat daftar
Situs webwww.pertamina.com

PT Pertamina (Persero) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang terutama bergerak di bidang minyak dan gas. Untuk menjalankan bisnis utamanya, perusahaan ini memiliki enam subholding yang masing-masing bergerak di bidang hulu, kilang & petrokimia, komersial & perdagangan, gas, listrik & energi terbarukan, dan pengapalan. Selain itu, melalui anak-anak usahanya yang lain, perusahaan ini juga berbisnis di bidang asuransi, pelayanan kesehatan, penerbangan, dan pengembangan properti.[2][3]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 10 Desember 1957 saat pemerintah Indonesia mendirikan PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina) untuk mengelola ladang minyak di Aceh Timur dan Aceh Tamiang. Pada tahun 1961, Permina ditetapkan menjadi sebuah perusahaan negara (PN) dengan nama PN Pertambangan Minyak Nasional (Permina).[4] Pada tahun 1968, Permina digabung dengan PN Pertambangan Minyak Indonesia (Pertamin) untuk membentuk perusahaan ini dengan nama PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PN Pertamina).[5] Pada tanggal 1 Januari 1972, nama perusahaan ini diubah menjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina).[6] Pada bulan September 2003, sebagai pelaksanaan UU No 22 Tahun 2001, perusahaan ini ditetapkan menjadi sebuah persero dan namanya diubah menjadi seperti sekarang.[7]

Pada tahun 2017, melalui PT Pertamina Internasional EP, perusahaan ini mengakuisisi 72,65% saham Etablissements Maurel et Prom (M&P) asal Prancis, sehingga perusahaan ini dapat eksis di dua belas negara di empat benua. Pada tanggal 1 Januari 2018, melalui PT Pertamina Hulu Indonesia, perusahaan ini resmi menggantikan Total E&P Indonesia sebagai pengelola Blok Mahakam. Pada bulan April 2018, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk ke perusahaan ini sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas.[8]

Pada tahun 2019, perusahaan ini meluncurkan biosolar dengan kandungan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebanyak 30% atau B30. Pada bulan Juni 2020, perusahaan ini menunjuk PT Pertamina Hulu Energi, PT Kilang Pertamina Internasional, PT Pertamina Patra Niaga, PT Perusahaan Gas Negara, PT Pertamina Power Indonesia, dan PT Pertamina International Shipping masing-masing sebagai induk subholding hulu, kilang & petrokimia, komersial & perdagangan, gas, energi baru terbarukan, dan logistik kelautan. Pada bulan Agustus 2021, melalui PT Pertamina Hulu Rokan, perusahaan ini resmi mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia.[2][3]

Anak perusahaan

[sunting | sunting sumber]

Anak usaha Pertamina terbagi ke dalam enam subholding, yakni hulu, gas, komersial & perdagangan, listrik & energi terbarukan, kilang & petrokimia, dan pengapalan. Selain itu, Pertamina juga memiliki sejumlah anak usaha yang berfungsi sebagai pendukung.[9]

Hulu

[sunting | sunting sumber]

Gas

[sunting | sunting sumber]

Komersial & Perdagangan

[sunting | sunting sumber]

Listrik & Energi Terbarukan

[sunting | sunting sumber]

Kilang & Petrokimia

[sunting | sunting sumber]

Pengapalan

[sunting | sunting sumber]

Pendukung

[sunting | sunting sumber]

Direktur Utama

[sunting | sunting sumber]

Produk

[sunting | sunting sumber]
  • Fastron adalah minyak lumas mesin kendaraan dengan bahan dasar semi synthetic
  • Prima XP SAE 20W-50 adalah pelumas produksi Pertamina untuk mesin bensin
  • Mesran Super SAE 20W-50 adalah pelumas mesin bensin
  • Mesrania 2T Super-X adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin air seperti mesin tempel atau speed boat. Pelumas ini diproduksi oleh Pertamina. Juga cocok untuk penggunaan pada motor tempel yang lebih kecil dan mesin ketam, mesin gergaji, bajaj dan bemo.
  • 2T Enviro merupakan pelumas kendaraan 2 Tak dengan bahan bakar bensin juga pelumas semi sintetis yang dibuat dari bahan dasar pelumas mineral ditambah bahan dasar pelumas sintetis Poly Isobutylene. Direkomendasikan untuk digunakan pada mesin kendaraan 2 Tak berbahan bakar bensin dengan pendingin udara. Kendaraan-kendaran 2 Tak buatan Jepang seperti Kawasaki, Yamaha, Suzuki, Honda dan Vespa, dapat juga digunakan untuk mesin gergaji (chain saw) dan mesin potong rumput.
  • Enduro 4T
  • Meditran
  • Rored

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

PT Pertamina (Persero) :

Platinum Category :

Gold Category :

Silver Category :

Bronze Category :

Local Hero Category :

PT Pertamina ke-13 inovasi perwira yang mendapat penghargaan:[16]

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 20 Maret 2023. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 20 Maret 2023. 
  3. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Pertamina (Persero). Diakses tanggal 20 Maret 2023. 
  4. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 198 tahun 1961" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Maret 2023. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1968" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Maret 2023. 
  6. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 1971" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2023. 
  7. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2003" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Maret 2023. 
  8. ^ "Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2018" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Maret 2023. 
  9. ^ "Afiliasi Pertamina di Indonesia". Pertamina (Persero). Diakses tanggal 24 September 2021. 
  10. ^ "Pertamina (Persero)". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2016-02-28. 
  11. ^ https://www.iotomotif.com/47594/pertamax-turbo-segera-meluncur-di-indonesia/ Diarsipkan 2016-12-21 di Wayback Machine. Pertamax Turbo
  12. ^ Wahyudi, Sutresno (19 September 2021). "Pertamina Borong Penghargaan di ISDA 2021, Menko Muhadjir Ucapkan Selamat". JPNN.com. Diakses tanggal 19 September 2021. 
  13. ^ Robiatul, Elvi (13 Agustus 2022). "Aktif Mendukung UMKM, Pertamina dapat 2 Penghargaan Marketeers SME Enablers Award 2022". JPNN.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2022. 
  14. ^ JPNN, Media (13 Agustus 2022). "Aktif Mendukung UMKM, Pertamina dapat 2 Penghargaan Marketeers SME Enablers Award 2022". JPNN.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2022. 
  15. ^ Sofian, Dedi (07 April 2022). "Selamat, Pertamina Kembali Raih Penghargaan Internasional dari ASRA". JPNN.com. Diakses tanggal 07 April 2022. 
  16. ^ Wahyudi, Sutresno (06 Oktober 2022). "13 Inovasi Perwira Pertamina Raih Penghargaan Dharma Karya Energi 2022". JPNN.com. Diakses tanggal 06 Oktober 2022. 
  17. ^ Uly, Yohana Artha (2022-02-09). Ika, Aprillia, ed. "Pertamina Jadi Sponsor MotoGP, Erick Thohir: Langkah Awal untuk Mendunia". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-08-06. 
  18. ^ Usman, Syakur (2016-04-21). Cahya, Indra, ed. "Jadi sponsor Rio, Pertamina dapat PR dan promosi Rp 85 Miliar di F1". Merdeka.com. Diakses tanggal 2022-08-06. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]