Perang Boer Kedua | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Boer | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Sukarelawan ![]() ![]() |
Republik Boer![]() ![]() | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() | ||||||||
Korban | |||||||||
7.894 tewas 13.250 meninggal karena penyakit 934 hilang 22.828 terluka[2][3] | 9.093 tewas atau meninggal akibat penyakit[4] | ||||||||
Korban sipil: 27.927 perempuan dan anak-anak Boer meninggal di kamp konsentrasi, ditambah beberapa orang hitam Afrika (diperkirakan sekitar 107.000).[5] |
Perang Boer Kedua (Belanda: Tweede Boerenoorlog , Afrikaans:Tweede Vryheidsoorlog atau Tweede Boereoorlog), meletus antara 11 Oktober 1899 hingga 31 Mei 1902. Perang ini terjadi antara Kekaisaran Britania melawan penduduk Boer yang berbahasa Belanda di dua negara merdeka: Republik Transvaal dan Negara Bebas Oranje. Perang ini berakhir dengan kemenangan Britania, dan wilayah kedua negara dianeksasi, membentuk Uni Afrika Selatan sebagai bagian dari persemakmuran.
Ernest Douwes Dekker, pahlawan nasional Indonesia, pernah terlibat dalam perang ini di pihak Republik Transvaal.