Public | |
Kode emiten | NYSE: ORB |
Industri | Antariksa dan Pertahanan miiter |
Nasib | Bergabung Alliant Techsystems |
Penerus | Orbital ATK |
Didirikan | Vienna, Virginia, Amerika Serikat (1982 ) |
Pendiri | David W. Thompson Bruce W. Ferguson Scott L. Webster |
Ditutup | 09 Februari 2015 |
Kantor pusat | Dulles, Virginia , |
Wilayah operasi | Global |
Tokoh kunci | David W. Thompson, Chairman, President and CEO Garrett E. Pierce, Vice Chairman and CFO Antonio L. Elias, Executive Vice President and CTO |
Produk | Space Launch Vehicles, Missile Defense Systems, Satellites and Related Systems, Advanced Space Systems, Space Technical Services |
Pendapatan | US$1,37 billion (FY 2013)[1] |
US$113.55 juta (FY 2013)[1] | |
US$68.37 juta (FY 2013)[1] | |
Total aset | US$1,28 billion (FY 2013)[1] |
Total ekuitas | US$795.3 juta (FY 2013)[1] |
Karyawan | 3,300 +(February, 2014)[1] |
Divisi | Launch Systems Group Space Systems Group Advanced Programs Group Technical Services Division |
Situs web | www.orbital.com |
Orbital Sciences Corporation adalah sebuah perusahaan kendaraan antariksa asal Amerika Serikat (AS).[2] Spesialisasi kendaraan yang mereka kerjakan adalah satelit dan roket untuk pemerintah maupun warga sipil.[2] Jenis kegunaan kendaraan antariksa bervariasi mulai dari kepentingan komunikasi, penyiaran, penelitian ilmiah, militer, dan pertahanan atau keamanan negara.[2] Selain itu, mereka juga menawarkan jasa perawatan dan operasional kendaraan antariksa bagi perusahaan tertentu.[2] Kantor operasional dan administrasi pusat perusahaan ini berada di Dull, Virginia AS.[2] Hingga saat ini perusahaan ini telah memiliki sekitar 3.450 pegawai dan 1750 di antaranya adalah insinyur dan periset di bidangnya.[2]
Berbagai perusahaan yang telah menggunakan jasa Orbital untuk berbagai keperluan dan negara yang menggunakan jasa mereka salah satunya adalah Indonesia.[3] Produk yang pernah dibuat oleh Orbital untuk Indonesia adalah satelit Telkom-2, sebuah satelit komunikasi milik PT Telkom dan IndoStar-1 (disebut juga Cakrawarta-1), satelit untuk penyiaran televisi kabel.[3] Satelit Telkom-2 dibangun dengan satelit Orbital seri Star-2 dengan teknologi 24 transponder berfrekuensi C (c-band) dengan nilai $73 juta.[3][4]