![]() Logo Miss World | |
Tanggal pendirian | 29 Juli 1951 |
---|---|
Pendiri | Eric Morley |
Tipe | Kontes kecantikan |
Kantor pusat | London |
Lokasi | |
Bahasa resmi | Bahasa Inggris |
Motto | Beauty with a Purpose |
| |
Tokoh penting | Eric Morley |
Organisasi induk | Organisasi Miss World |
Situs web | Situs web resmi |
Miss World adalah kontes kecantikan internasional yang diprakarsai oleh Eric Morley pada tahun 1951 dan pertama kali diadakan di Inggris.[1][2] Setelah kematiannya pada tahun 2000, Istri Morley, Julia Morley, menggantikannya sebagai presiden dan CEO kontes ini.[3]
Bersama rivalnya, Miss Universe dan Miss International, kontes ini menjadi salah satu kontes kecantikan besar yang dikenal oleh masyarakat umum.[4][5]
Pemenang menghabiskan waktu satu tahun berkeliling dunia sebagai wakil dari Organisasi Miss World dalam berbagai acaranya.[6] Secara kebiasaan, Miss World tinggal di London selama masa baktinya. Pemegang gelar Miss World saat ini adalah Karolina Bielawska dari Polandia.
Miss World dimulai sebagai festival kontes bikini, untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut "Miss World" oleh media.[7] Pada awalnya, direncanakan sebagai acara one-off. Setelah mempelajari kontes Miss Universe yang hadir di kemudian hari, Morley memutuskan untuk membuat kontes menjadi acara tahunan.[8][9] Morley mendaftarkan nama "Miss World" sebagai merek dagang,[10] dan seluruh penyelenggaraan kontes ini di masa depan diadakan menggunakan nama tersebut. Ketika pemenang Miss World 1951, Kerstin "Kiki" Hakansson dari Swedia, dimahkotai dengan mengenakan bikini, hal tersebut menuai pro dan kontra di masyarakat.[11]
Pertentangan terhadap penggunaan bikini mengakibatkan pergantian bikini dengan baju renang yang lebih sopan setelah kontes pertama.[12] Miss World 1951, Kerstin "Kiki" Hakansson adalah Miss World pertama dan terakhir yang dinobatkan sebagai pemenang dalam busana bikini.[13][14] Pada Miss World 2013 semua peserta menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional dari perut hingga bawah untuk menghormati budaya lokal.[15]
Pada tahun 1959, BBC mulai menyiarkan malam final Miss World. Popularitas acara ini tumbuh seiring dengan kemunculannya di televisi. Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Miss World menjadi salah satu program yang paling banyak ditonton pada tahun tersebut di televisi Inggris.[16] Namun, pada tahun 1970, kontes Miss World di London terganggu oleh adanya demonstrasi dari aktivis pembebasan wanita yang dipersenjatai dengan bom terigu, bom busuk, dan pistol air.[17]
Pada 1980-an, kontes ini mereposisi dirinya dengan slogan Beauty with a Purpose (Kecantikan dengan Tujuan), dengan tes tambahan intelegensi dan tes kepribadian.[18] Namun, ada berbagai keberatan terhadap kontes ini.[19][20] Meskipun masih "menikmati kesuksesan di seluruh dunia", kontes Miss World tidak lagi disiarkan di BBC sejak tahun 1980 dan bersiaran terakhir di televisi Inggris pada tahun 1998.[12]
Eric Morley meninggal saat kontes memasuki abad baru. Istrinya, Julia morley, menggantikannya sebagai presiden Organisasi Miss World.[21]
Pada abad ini, terdapat pemenang pertama dari berkulit hitam dari Afrika, yakni Agbani Darego dari Nigeria, pada tahun 2001. Sebagai bagian dari strategi pemasaran, Miss World menghadirkan acara televisi khusus "You Decide" selama edisi tersebut, di mana para delegasi tampil di balik layar dan di pantai, dan memungkinkan pemirsa untuk memilih kontestan favorit mereka baik melalui telepon atau secara daring. Acara ini juga menampilkan kontes bakat, Beach Beauty dan Olahraga sebagai acara khusus untuk disiarkan.[22]
Pada tahun 2015 ketika kontes diadakan di Sanya, Anastasia Lin, seorang penganut Falun Gong, salah satu peserta yang terdaftar sebagai perwakilan resmi Kanada pada tahun tersebut, dinyatakan sebagai persona non grata oleh pemerintah Tiongkok dan tidak diperkenankan memasuki wilayah Republik Rakyat Tiongkok, dan karenanya, tidak bisa berkompetisi di Miss World 2015. Lin secara terang-terangan mengkritik pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok. Dia diizinkan oleh Organisasi Miss World untuk berkompetisi di Miss World 2016.[23]
Dalam malam final Miss World 2014, Aishwarya Rai dianugerahi sebagai Miss World Paling Sukses oleh Organisasi Miss World. Ia menghadiri perayaan bersama suaminya Abhishek Bachchan, putrinya Aaaradhya dan ibunya Brinda Rai.[24]
Tercatat dalam penyelenggaraanya, Miss World telah menggunakan sebelas mahkota.[25][26] Miss World 1955 adalah kontes Miss World pertama yang memberikan mahkota bagi pemenangnya saat itu, Susana Duijm dari Venezuela. Mahkota pertama Miss World tersebut terlihat sederhana dan digunakan hingga tahun 1957.
Mahkota kedua Miss World diperkenalkan pada edisi Miss World 1958 saat pemahkotaan Miss Afrika Selatan, Penelope Anne Coelen. Desain mahkotanya terlihat indah dan rumit pada saat itu. Anehnya mahkota tersebut hanya digunakan pada tahun 1958 saja. Mahkota ketiga Miss World kemudian diperkenalkan tahun berikutnya untuk pemahkotaan Miss Holland, Corine Rottschäfer. Sama seperti tahun sebelumnya, mahkota ini hanya dipergunakan satu kali pada tahun tersebut. Tahun 1960, kembali mahkota baru diperkenalkan saat pemahkotaan Norma Cappagli dari Argentina. Mahkota tersebut hanya dipakai pada tahun tersebut saja.[27]
Tahun 1961 menjadi tahun untuk mahkota berikutnya dan Rosemarie Frankland dari Britania Raya adalah orang pertama yang memakainya. Tampaknya merupakan mahkota paling besar yang pernah ada dalam kontes yang pernah digunakannya. Mahkota tersebut bertahan selama sepuluh tahun hingga tahun 1969.
Tahun 1970 dan 1971, menjadi tahun-tahun kontroversial bagi Miss World yang diwarnai dengan banyak aksi protes massa di London.[28] Mahkota yang digunakan saat itu pun menjadi begitu sederhana dan tampak tidak elegan, seperti topi badut karnaval yang besar, berwarna emas.[29]
Tahun 1972, Miss World memperkenalkan mahkota barunya. Mahkota bersejarah Miss World, yang berhiaskan berlian dan batu pirus tersebut, adalah hasil karya dari David Morris yang menciptakan mahkota tersebut berdasarkan permintaan Eric Morley. Mahkota ini hanya dipakai pada saat pemahkotaan Belinda Green dari Australia.[30]
Tahun 1973, Miss World menggunakan mahkota baru, berwarna putih berkilau untuk memahkotai Marjorie Wallace dari Amerika Serikat. Sama seperti masa jabatan Marjorie, mahkota Miss World tidak bertahan lama.[31]
Tahun 1974, mahkota kesembilan Miss World diperkenalkan, berwarna putih keperakan dengan bertahtakan berlian. Mahkota ini hanya bertahan tiga tahun hingga tahun 1976. Mahkota kesepuluh Miss World digunakan pada tahun berikutnya saat memahkotai Cindy Breakspeare dari Jamaika. Mahkota ini memiliki desain yang lebih rumit dibanding sebelumnya. Mahkota ini hanya dipakai sampai tahun 1978.[32]
Setelah sempat absen dan digantikan oleh desain mahkota yang lain, mahkota biru yang sempat digunakan pada tahun 1972 kembali digunakan pada tahun 1979 dengan desain yang telah disempurnakan. Mahkota "legendaris" ini digunakan pertama kali saat memahkotai Gina Swainson dari Bermuda dan terus digunakan hingga saat ini. Mahkota ini diberi nama mahkota biru karena warna dan fitur batu pirus pada mahkota tersebut. Mahkota ini telah menjadi mahkota kontes Miss World yang paling ikonik dan terpanjang dan saat ini identik dengan slogan kontes "Beauty with a Purpose" serta dianggap sebagai lambang semangat Miss World untuk mengumpulkan dana kemanusiaan bagi sesama.[33]
Organisasi Miss World memiliki dan mengelola final tahunan Miss World, sebuah kompetisi yang telah tumbuh menjadi salah satu kontes kecantikan terbesar di dunia.[34] Sejak diluncurkan pada tahun 1951, Organisasi Miss World telah mengumpulkan lebih dari £ 250 juta untuk badan amal anak-anak.[35] Miss World adalah waralaba di lebih dari 100 negara.[36][37] Miss World Limited adalah sebuah perusahaan swasta dan dengan demikian angka untuk pendapatannya, biaya dan kontribusi amal tidak secara terbuka tersedia.
Di samping meningkatkan jutaan pound untuk amal di seluruh dunia di bawah bendera programnya Beauty with a Purpose (Kecantikan dengan Tujuan), Miss World juga dikreditkan dengan secara langsung mempengaruhi peningkatan dramatis dalam pariwisata di Sanya, Tiongkok, tuan rumah dari final Miss World pada tahun 2003, 2004, 2005, 2007, 2010, dan 2015.
Untuk mengikuti kontes ini, delegasi masing-masing harus memenangkan gelar nasional di negaranya atau menjadi perwakilan khusus yang ditunjuk oleh pemegang lisensi Miss World setempat. Kontes nasional Miss World dilakukan oleh pemegang lisensi mereka, yang memegang franchise untuk menggunakan nama "Miss World" di negara mereka. Final tahunan biasanya berlangsung selama satu bulan, dengan beberapa gala awal, makan malam, pertemuan dan kegiatan yang berpuncak pada malam final yang disiarkan langsung di seluruh dunia di mana kontestan dipersempit menjadi antara 20-15 semifinalis.
Light the Passion, Share the Dream
Flame is the light, like a star in the sky
It will burn forever strong, and light the way for you and I
We wish upon the stars, that dreams will take us far
Hope and peace in the world we all belong
Love, love, love we will share together
Love, Love, forever we are one
One World one dream, let us share our hearts together
All as one, in a place where, we join in harmony
One world one dream, let us celebrate the powers of our heroes who’ll rise with strength and pride
Flame is the light, like a star in the sky
it will burn forever strong, and light the way for you and I
We wish upon the stars, that dreams will take us far
Hope and peace in the world we all belong
Love, love, love we will share together
Love, Love, forever we are one
One World one dream, let us share our hearts together
All as one, In a place where, We join in harmony
One world one dream, let us celebrate the powers of our heroes who’ll rise with strength and pride
Time and time again, they flexed their power, spirit and glory
Win or lose they stood together high
Hearts and souls unite together, bring the worlds to love each other
Reach, reach, reach for the sky
One World one dream, let us share our hearts together
All as one, In a place where, We join in harmony
One world one dream, let us celebrate the powers of our heroes who’ll rise with strength and pride
Light the passion share the dream, all as one.
Lihat pula: Daftar pemenang penghargaan khusus Miss World |
Kompetisi Miss World juga memberikan penghargaan khusus bagi pesertanya, diantaranya penghargaan yang didapat melalui fitur Jalur Cepat (Fast Track Events), Continental Queen of Beauty dan sejumlah penghargaan khusus lainnya.
Sejak tahun 2003 kontes Miss World juga menampilkan fitur Jalur Cepat (Fast Track Events) selama babak penyisihan. Para pemenang Fast Track secara otomatis memenuhi syarat untuk memasuki babak final. Namun, sejak tahun 2011, pemenang dan finalis dari jalur cepat ini akan diberikan bonus poin untuk skor awal mereka. Para delegasi dengan poin yang tertinggi (bonus tantangan acara juga termasuk) barulah dikatakan memenuhi syarat untuk memasuki babak final/semifinal.
Fast Track Events yang telah digunakan sejak tahun 2003 adalah:
Lihat pula: Daftar pemenang Miss World Continental Queen of Beauty dan Miss World Continental Group |
Penghargaan khusus Continental Queen of Beauty diberikan pertama kali pada tahun 1981 kepada satu peserta dengan raihan skor tertinggi dari tiap Benua, yaitu Benua Amerika, Afrika, Asia, Oseania dan Eropa.[38] Pada tahun 1989 untuk pertama kalinya, peserta dari negara Karibia diberikan penghargaan ini, terpisah dari Benua Amerika. Tahun 1990, penghargaan untuk wakil dari Benua Asia dan Oseania digabung kedalam satu penghargaan Continental Queen Asia & Oseania hingga tahun 2012 (Tahun 2005-2006 bernama Continental Queen Asia Pasifik) sebelum akhirnya pada 2013 dan seterusnya kembali dipecah menjadi dua penghargaan, tersendiri bagi Asia dan Oseania.[39] Pada tahun 2005-2006, Miss World memecah penghargaan Continental Queen Eropa menjadi dua yaitu untuk Eropa Utara dan Eropa Selatan sebelum akhirnya dikembalikan seperti semula.
Di awal hadirnya penghargaan ini, pengumumannya biasanya dilakukan sebelum pembacaan urutan pemenang. Eric Morley akan mengumumkan terlebih dahulu 5 Continental Queen, dan pemenang Miss World dapat dipastikan merupakan salah satu dari 5 peraih penghargaan tersebut. Namun, sejak kepengurusan kontes beralih pada Julia Morley, istrinya, penghargaan ini tidak diumumkan secara terbuka melainkan secara otomatis dari 5 besar yang terpilih, masing-masing mewakili Benua yang berbeda.[40] Apabila terdapat wakil Benua yang tidak masuk dalam 5 besar, maka penentuan Continental Queen didasarkan pada peringkat dari skor juri pada babak 10/15 Besar.[41] Pemberian penghargaan baru dilakukan setelah final berakhir dalam suatu acara terpisah.
Penghargaan lain yang diberikan oleh Miss World di antaranya:
Lihat pula: Daftar pemenang Miss World |
Berikut adalah pemenang Miss World dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Tahun | Miss World | Negara asal | Lokasi kontes | Tanggal Kontes |
---|---|---|---|---|
2021 | Karolina Bielawska | ![]() |
![]() |
16 Maret |
2019 | Toni-Ann Singh | ![]() |
![]() |
14 Desember |
2018 | Vanessa Ponce | ![]() |
![]() |
8 Desember |
2017 | Manushi Chhillar | ![]() |
![]() |
18 November |
2016 | Stephanie Del Valle | ![]() |
![]() |
18 Desember |
2015 | Mireia Lalaguna Royo | ![]() |
![]() |
19 Desember |
2014 | Rolene Strauss | ![]() |
![]() |
14 Desember |
2013 | Megan Young | ![]() |
![]() |
28 September |
2012 | Yu Wenxia | ![]() |
![]() |
18 Desember |
2011 | Ivian Sarcos | ![]() |
![]() |
6 November |
Untuk daftar lengkap lokasi penyelenggaraan, lihat Daftar pemenang Miss World.
Dances of The World merupakan segmen khusus di acara malam final Miss World yang menampilkan sejumlah finalis terpilih dari 5 benua (Asia, Amerika, Afrika, Eropa, dan Oceania) untuk menampilan tarian khas negara mereka. Segmen ini diperkenalkan pertama kali pada malam final Miss World 2009 yang saat itu diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan.[43][44]
Pada Miss World 2019, seluruh finalis menampilkan tarian khas dari masing-masing negara finalis untuk pembukaan acara sebelum pengumuman semifinalis. Hal ini menjadi keberuntungan bagi negara yang belum pernah sama sekali ditunjuk sebagai peserta Dance of The World pada penyelenggaraan Miss World sebelumnya.[45]
Tampil | Negara | Tahun |
---|---|---|
5 kali | ![]() |
2010, 2012, 2014, 2017, 2018 |
4 kali | ![]() |
2009, 2011, 2012, 2018 |
![]() |
2011, 2013, 2015, 2017 | |
![]() |
2011, 2012, 2013, 2015 | |
![]() |
2009, 2010, 2012, 2015 | |
3 kali | ![]() |
2010, 2017, 2018 |
![]() |
2012, 2017, 2018 | |
![]() |
2009, 2011, 2012 | |
![]() |
2012, 2014, 2017 | |
![]() |
2009, 2011, 2018 | |
![]() |
2011, 2014, 2018 | |
![]() |
2013, 2014, 2015 | |
![]() |
2010, 2017, 2018 | |
2 kali | ![]() |
2011, 2012 |
![]() |
2014, 2018 | |
![]() |
2010, 2017 | |
![]() |
2012, 2018 | |
![]() |
2013, 2017 | |
![]() |
2012, 2018 | |
![]() |
2017, 2018 | |
![]() |
2009, 2012 | |
![]() |
2017, 2018 | |
![]() |
2012, 2018 | |
![]() |
2015, 2017 | |
![]() |
2013, 2017 | |
![]() |
2009, 2018 | |
![]() |
2011, 2017 | |
![]() |
2011, 2013 | |
![]() |
2015, 2018 | |
1 kali | ![]() |
2014 |
![]() |
2018 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2010 | |
![]() |
2013 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2013 | |
![]() |
2014 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2010 | |
![]() |
2013 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2014 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2012 | |
![]() |
2010 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2013 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2011 | |
![]() |
2017 | |
![]() |
2015 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2018 | |
![]() |
2013 |
Kunci Warna
Tahun | Nama | Provinsi | Gelar Nasional | Hasil | Penghargaan |
---|---|---|---|---|---|
2023 | Audrey Vanessa Susilo | ![]() |
Miss Indonesia 2022 | TBA | TBA |
2021 | Pricilia Carla Yules | ![]() |
Miss Indonesia 2020 | 6 Besar |
|
2020 | Tidak diadakan karena Pandemi COVID-19 | ||||
2019 | Princess Megonondo | ![]() |
Miss Indonesia 2019 | 40 Besar |
|
2018 | Alya Nurshabrina | ![]() |
Miss Indonesia 2018 | 30 Besar |
|
2017 | Achintya Holte Nilsen | ![]() |
Miss Indonesia 2017 | 10 Besar |
|
2016 | Natasha Mannuela Halim | ![]() |
Miss Indonesia 2016 | Runner-Up 2[46] |
|
2015 | Maria Harfanti | ![]() |
Miss Indonesia 2015 | Runner-Up 2 |
|
2014 | Maria Rahajeng | ![]() |
Miss Indonesia 2014 | 25 besar |
|
2013 | Vania Larissa | ![]() |
Miss Indonesia 2013 | 10 Besar |
|
2012 | Ines Putri Tjiptadi Chandra | ![]() |
Miss Indonesia 2012 | 15 Besar |
|
2011 | Astrid Ellena | ![]() |
Miss Indonesia 2011 | 15 Besar |
|
2010 | Asyifa Latief | ![]() |
Miss Indonesia 2010 |
| |
2009 | Kerenina Sunny Halim | ![]() |
Miss Indonesia 2009 |
| |
2008 | Sandra Angelia | ![]() |
Miss Indonesia 2008 |
| |
2007 | Kamidia Radisti | ![]() |
Miss Indonesia 2007 |
| |
2006 | Kristania Virginia Besouw | ![]() |
Miss Indonesia 2006 |
| |
2005 | Lindi Cistia Prabha | ![]() |
Runner-Up 1 Putri Indonesia 2005 | ||
1984–2004 | Tidak Berpartisipasi | ||||
1983 | Titi Dwi Hayati | ![]() |
Tidak Ada (Pemilihan secara tertutup) | ||
1982 | Andi Botenri | ![]() |