Mikoyan-Gurevich MiG-23
MiG-23MD milik AU Soviet
TipePesawat tempur dan pencegat
PerancangMikoyan
Terbang perdana10 Juni 1967
Diperkenalkan1970
StatusMasih dioperasikan
Pengguna utama Uni Soviet
Pengguna lain India
 Korea Utara
 Libya
 Suriah
Tahun produksi1967–1985
Jumlah produksi5,047
VarianMiG-33
MiG-35

Mikoyan-Gurevich MiG-23 (bahasa Rusia: Микоян и Гуревич МиГ-23; NATO reporting name: "Flogger") adalah sebuah pesawat tempur dengan sayap sweep-wing, dirancang oleh Biro Rancang Mikoyan Gurevich, Uni Soviet. Pesawat ini termasuk dalam kategori pesawat tempur generasi ke 3, bersama dengan pesawat yang seumuran seperti MiG-25 "Foxbat". MiG-23 merupakan percobaan pertama oleh Soviet untuk merancang radar look-down/shoot-down dan merupakan salah satu yang pertamakali di persenjatai dengan rudal di luar jarak pandang, dan pesawat tempur pertama oleh Mikoyan yang memiliki asupan udara (intake) di samping pipa bahan bakar. Produksi dimulai pada tahun 1970 dan mencapai jumlah besar hingga lebih dari 5000 pesawat telah dibuat. Sekarang MiG-23 masih dalam masa bakti yang terbatas untuk beberapa pengguna ekspor, terutama di Timur Tengah.

MiG-23 Flogger dibangun untuk menggantikan MiG-21 Fishbed. MiG-23 Flogger dibuat dengan mesin yang lebih kuat serta setelan sudut sayap menyapu yang mampu mengubah variabel seperti kecepatan, waktu lepas landas, dan waktu pendaratan.

Mereka yang pernah terbang bersama pesawat ini mengatakan bahwa Flogger adalah salah satu pesawat tempur terbaik yang pernah dibuat dan relatif mudah untuk diterbangkan. Meskipun digunakan untuk pertahanan Rusia dengan sistem pelacakan dan radar inframerah, pesawat ini diakuisisi oleh AS dan berganti nama menjadi YF-113 dengan beberapa perubahan.

Flogger banyak digunakan oleh Uni Soviet serta Hungaria, Polandia, Bulgaria, Jerman Timur, dan beberapa sekutu Pakta Warsawa. Negara-negara seperti Kuba, Korea Utara, India, Mesir, Suriah, dan lain-lain juga memiliki MiG-23S.

Meskipun tidak digunakan sesering itu pada masa lalu, MiG-23 tetap menjadi "seorang pejuang" yang sangat populer di berbagai negara. Sekitar 11.000 unit MiG-23S masih diterbangkan oleh berbagai kelompok angkatan udara di seluruh dunia, seperti Angola, Ukraina, Sudan, Kazakhstan, dan India. MiG-23S juga dijumpai di berbagai museum, termasuk Museum Perang Besar Patriotik di Kiev dan Museum Penerbangan di Beograd.

Pengembangan

[sunting | sunting sumber]
MiG-23 dengan mekanisme sweep-wing.

Pendahulu MiG-23, MiG-21 (nama panggilan NATO "Fishbed"), cepat dan dan lincah tetapi memiliki keterbatasan operasional karena radarnya yang primitif, jarak jelajah pendek, dan kapasitas persenjataan yang sedikit (beberapa pesawat hanya memiliki sepasang rudal udara ke udara K-13 (AA-2 "Atoll")). MiG-23 dirancang lebih berat, mesin yang lebih kuat untuk menutup defisiensi yang ada, dan bersaing dengan pesawat Barat seperti F-4 Phantom. Penempur baru ini juga memiliki sensor S-23 yang amatlah baru pada zamanya dan sistem persenjataan yang mampu menembakan rudal BVR.

Pertimbangan utama desain pesawat ini adalah performa lepas landas dan pendaratan. Pesawat jet cepat yang saat itu dimiliki Soviet membutuhkan landasan pacu yang panjang, sehingga jika dikombinasikan dengan keterbatasan jarak tempuh, kegunaan mereka secara taktis sangatlah terbatas. Angkatan Udara Soviet membutuhkan pesawat baru yang dapat lepas landas dengan jarak yang lebih pendek. Performa kecepatan rendah dan kemudahan untuk mengendalikan pesawat juga harus ditingkatkan lebih dari MiG-21. Hal ini membuat Mikoyan mempertimbangkan dua alternatif: jet angkat (lift jet), untuk memberikan tambahan tenaga angkat, dan sayap variabel-geometry, yang telah dikembangkan oleh TsAGI untuk desain pesawat baru dan adaptasi dari desain pesawat yang sudah ada.

Purwarupa pertama, yang disebut "23-01" tetapi juga dikenal sebagai MiG-23PD, merupakan pesawat berekor delta mirip dengan MiG-21, dengan dua lif jet di badan pesawat. Namun, konfigurasi ini tidak memuaskan, karena lift jet menjadi tidak berguna dan menjadi beban ketika pesawat sudah terbang di udara. Purwarupa yang kedua, yang dikenal sebagai "23-11", menggunakan sayap variabel-geometri yang dapat diatur sudut tekuknya menjadi 16, 45 dan 72 derajat, dan desain ini jelas lebih menjanjikan. Penerbangan pertama dari “23-11” dilakukan pada tanggal 10 Juni 1967, dan tiga lagi purwarupa telah siap untuk uji penerbangan dan sistem. Semua purwarupa memakai mesin turbojet Tumansky R-27-300 dengan daya dorong 7.850 kg. Produksi massal dari seri MiG-23 dimulai pada bulan Desember 1967.

General Dynamics F-111 dan F-4 Phantom merupakan pengaruh dunia Barat yang utama terhadap MiG-23. Namun, Rusia, menginginkan pesawat yang lebih ringan dan bermesin tunggal agar kelincahannya maksimal. F-111 dan MiG-23 keduanya dirancang sebagai pesawat fighter, tetapi terlalu beratnya F-111 membuat perannya berubah menjadi interdiktor jarak jauh daripada sebagai pesawat fighter. Desain MiG-23 cukup ringan hingga dia sangat mampu untuk melakukan dogfight dengan pesawat musuh.

AU AS mengoperasikan sejumlah kecil MiG-23, yang diberi kode resmi YF-113G. Pesawat ini digunakan untuk pengujian dan evaluasi untuk pelatihan pilot dalam peran aggressor, dari 1977 sampai 1988 dalam sebuah program yang disebut "Konstan Peg".

Generasi Pertama MiG-23

[sunting | sunting sumber]

Flogger-A

[sunting | sunting sumber]

Flogger-B

[sunting | sunting sumber]

Sistem inframerah memiliki jangkauan deteksi sekitar 30 km terhadap bomber yang terbang tinggi dan untuk targetyang kecil dari pesawat tempur. Pesawat ini juga dilengkapi dengan datalink Lasur-SMA. Persenjataan standarnya terdiri dari dua misil BVR berkendali radar atau inframerah Vympel R-23 (NATO: AA-7 'Apex') dan dua misil inframerah jarak pendek Molniya R-60 (NATO: AA-8 'Aphid'). Sejak 1974, tiang (pylon) ganda terpasang pada misil R-60, sehingga memungkinkan empat misil dapat dibawa. Bom, roket dan misil dapat dibawa untuk penyerangan daratan. Selanjutnya, kompatibilitas untuk roket penyerang-darat berkendali radio Kh-23 (NATO: AS-7 'Kerry') telah ditambahkan. Sebagian besar MiG Soviet juga membawa senjata nuklir taktis. Sekitar 1300 MiG-23M telah diproduksi untuk Angkatan Udara Soviet (VVS) dan Angkatan Pertahanan Udara Soviet (PVO Strany) antara 1972-1978. Pesawat ini merupakan yang paling penting untuk pesawat Soviet jenis fighter dari pertengahan ke-akhir tahun 1970-an.

Flogger-C

[sunting | sunting sumber]

Flogger-E

[sunting | sunting sumber]

MiG-23 Generasi Kedua

[sunting | sunting sumber]

Flogger-G

[sunting | sunting sumber]

Flogger-K

[sunting | sunting sumber]

Varian Ground-attack

[sunting | sunting sumber]

Flogger-F

[sunting | sunting sumber]

Flogger-H

[sunting | sunting sumber]

Varian Usulan dan Upgrade

[sunting | sunting sumber]

Pesawat MiG-23R merupakan varian diusulkan sebagai pesawat intai; tetapi proyeknya tidak pernah selesai.

Pesawat MiG-23MLGD, 'MLG' dan 'MLS' adalah upgrade fighter lanjut dengan radar dan peralatan EW yang baru, sebagian sama seperti pada MiG-29, varian ini juga dipasangi dengan pembidik yang terpasang di helm dan yang pada dasarnya merupakan suvarian MiG-23MLD. Program ini dihentikan karena pada saat itu lebih memprioritaskan pengembangan MiG-29.

MiG-23K merupakan varian kapal-induk yang diturunkan dari MiG-23ML, dan MiG-23A adalah variant multiperan yang diturunkan dari 'K'. Ada rencana untuk mengembangkan MiG-23A menjadi tiga subvarian: Mig-23AI, MiG-23AB dan MiG-23AR. MiG-23AI didedikasikan untuk menjadi fighter, pada MiG-23AB dijadikan varian ground-attack, dan MiG-23AR merupakan subvarian intai. Namun, pembatalan dan desain ualng yang tak kunjung selesai untuk program MiG-23K menyebabkan pengembangan MiG-23A dan subvarian-nya dihentikan.

Terdapat varian MiG-23 lainnya seperti MiG-23MLK yang rencananya akan bermesin dua R-33 atau satu mesin R-100, dan MiG-23MD yang pada dasarnya adalah MiG-23M yang dipasangi radar Saphir-23MLA-2. MiG-23ML-1 adalah varian dengan beberapa pilihan powerplant dan mesin; pilihan mesin tunggalnya adalah R-100 atau R-69F, sementara mesin gandanya adalah R-33 engine. Pesawat ini direncanakan akan bersenjatakan misil udara-ke-udara baru, R-146.

Pada akhir 1990an, setelah mereka berhasil dalam program upgrade MiG-21, menawarkan upgrade MiG-23-98 yang memiliki radar baru, sistem pertahanan-diri, sistem avionik baru, meningkatkan ergonomis kokpit, pembidik yang terpasang dihelm, dan kemampuan untuk menembakkan Vympel R-27 (NATO: AA-10 'Alamo') dan Vympel R-77 (NATO: AA-12 'Adder'). Perkiraan biaya unatuk upgrade sekitar US $ 1 juta per pesawat. Upgrade minor juga ditawarkan, yang hanya terdiri dari perbaikan yang pada radar Sapfir-23 baru dengan misil uang lebih baru dan upgrade sistem avionik lainnya. Perpanjangan masa pakai airframe juga ditawarkan. Sejauh ini upgradenya membuat beberapa konsumen tertarik. Pada tahun 2005, Angola telah meng-upgrade radarnya Saphir dan dipasang untuk MiG-23ML; radar upgrade ini memungkinkan MiG-23 milik Angola dapat menembakkan jenis misil udara-ke-udara dan udara-ke-tanahbaru. Upgrade radar ini tampaknya sama dengan yang ditawarkan pada radar MiG-23-98-2.

Total produksi pesawat MiG-23 varian fighter, serang dan latih sebanyak 5.047 (tidak termasuk MiG-27), sebanyak 3.630 merupakan varian fighter.

MiG-23 dan MiG-25 digunakan sebagai platform pesawat fighter pertama untuk menguji sistem peringatan baru dikokpit dengan rekaman suara perempuan untuk memberikan semua informasi tentang berbagai parameter penerbangan kepada pilot. Suara perempuan dipilih untuk memberikan perbedaan yang jelas dan intuitif antara komunikasi stasiun misi dan pesan dari internal, karena komunikasi dengan stasiun misi selalu dengan staff pria. Ide ini sangat berhasil dan kemudian ditiru oleh produsen pesawat Barat terbang, yang akhirnya menjadi standar untuk semua jet fighters di seluruh dunia.

Price

[sunting | sunting sumber]

MiG-23 mempunyai harga yang cukup murah di awal tahun 1980-an. Misalnya, MiG-23MS mempunyai harga antara US $ 3,6 juta dan US $ 6,6 juta, tergantung pada permintaan pelanggan (untuk modifikasinya), di sisi lain pada tahun 1980, F-16 Fighting Falcon berharga US $ 14 juta. Saingan dekat Flogger dari Barat adalah Kfir C2 yang berharga US $ 4,5 juta.

Armament

[sunting | sunting sumber]

Persenjataan MiG-23 berkembang sejalan dengan perkembangan sistem avionik dan variannya. Versi paling awal, dilengkapi dengan sistem kendali penembakan dari MiG-21, yang terbatas untuk menembakkan misil R-3 (AA-2 'Atoll'). R-60 (AA-8 'Aphid') menggantikan R-3 pada 1970an, dan dari MiG-23M dan varian seterusnya berturut-turut R-23/R-24 (AA-7 'Apex') dipakai. Flogger Generasi ketiga yang mampu menembakkan misil R-73 (AA-11 'Archer'), namun misil tidak diekspor sampai MiG-29 dirilis untuk ekspor. Pembidik misil yang terpasang di helm digunakan untuk AA-11 'Archer' (R-73) telah dipasang pada MiG-23MLD/MLDG eksperimental yang tidak pernah masuk fase produksi. Alasannya bahwa subvarian MiG-23MLD kurang mendapat prioritas daripada program MiG-29. Oleh karena itu Mikoyan-Gurevich memutuskan untuk memusatkan semua sumberdaya pada program MiG-29 dan menghentikan program MiG-23. Namun, sebuah pembidik yang terpasang di helm sekarang ditawarkan sebagai bagian dari upgrade MiG-23-98. Terdapat laporan tentang MiG-23MLD yang mampu menembakan misil AA-10 'Alamo' (R-27), namun tampaknya hanya MiG-23-98 milik Angola yang mampu melakukannya. Sebuah MiG-23 digunakan untuk menguji dan menembakkan misil udara-ke-udara AA-10, AA-11 dan AA-12 selama masa pengujian awal. Senjata serang-darat terdiri dari pod roket 57 mm, bom-serba-guna kelas 500 kg, pod senapan, dan misil kendali-radio Kh-23 (AS-7 'Kerry'). Sampai empat tangki bahan bakar eksternal dapat dibawa.

Spesifikasi (MiG-23MLD Flogger-K)

[sunting | sunting sumber]

Karakteristik umum

[sunting | sunting sumber]

Prestasi

[sunting | sunting sumber]

Persenjataan

[sunting | sunting sumber]

juga, pesawat upgrade dapat membawa:

Menurut manual MiG-23ML, MiG-23ML memiliki berkelanjutan gilirannya tingkat maksimum 14,1 derajat / detik dan giliran laju sesaat maksimum 16,7 derajat / detik. MiG-23ML berakselerasi dari 600 km / h (373 mph) hingga 900 km / h (559 mph) hanya dalam 12 detik pada ketinggian 1000 meter. MiG-23 mempercepat pada ketinggian 1 km dari kecepatan 630 km / h (391 mph) sampai 1300 km / h (808 mph) hanya dalam 30 detik dan pada ketinggian 10–12 km akan mempercepat dari Mach 1 Mach 2 hanya dalam 160 detik.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]