Mawar
Rentang fosil: Eosen–sekarang
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Subkelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Roseae
Genus:
Rosa

Spesies

Lihat Daftar spesies mawar

Sinonim
  • Hulthemia Dumort.
  • ×Hulthemosa Juz. (Hulthemia × Rosa)

Mawar[1] atau ros[2] (Rosa) adalah tumbuhan perdu, pohonnya berduri, bunganya berbau wangi dan berwarna indah, terdiri atas daun bunga yang bersusun;[2] meliputi ratusan jenis, tumbuh tegak atau memanjat, batangnya berduri, bunganya beraneka warna, seperti merah, putih, merah jambu, merah tua, dan berbau harum.[1] Mawar liar terdiri dari 100 spesies lebih, kebanyakan tumbuh di belahan bumi utara yang berudara sejuk. Spesies ini umumnya merupakan tanaman semak yang berduri atau tanaman memanjat yang tingginya bisa mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun jarang ditemui, tinggi tanaman mawar yang merambat di tanaman lain bisa mencapai 20 meter.

Sebagian besar spesies mempunyai daun yang panjangnya antara 5–15 cm dengan dua-dua berlawanan (pinnate). Daun majemuk yang tiap tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun penumpu (stipula) berbentuk lonjong, pertulangan menyirip, tepi tepi beringgit, meruncing pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebetulnya bukan tanaman tropis, sebagian besar spesies merontokkan seluruh daunnya dan hanya beberapa spesies yang ada di Asia Tenggara yang selalu berdaun hijau sepanjang tahun.

Bunganya terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Di antara warna yang dimiliki oleh mawar adalah putih, merah muda, kuning, dan biru pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Buah mawar (rose hips) dari Rosa canina

Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu bunga dengan banyak putik) yang disebut rose hips. Masing-masing putik berkembang menjadi satu buah tunggal (achene), sedangkan kumpulan buah tunggal dibungkus daging buah pada bagian luar. Spesies dengan bunga yang terbuka lebar lebih mengundang kedatangan lebah atau serangga lain yang membantu penyerbukan sehingga cenderung menghasilkan lebih banyak buah. Mawar hasil pemuliaan menghasilkan bunga yang daun mahkotanya menutup rapat sehingga menyulitkan penyerbukan. Sebagian buah mawar berwarna merah dengan beberapa perkecualian seperti Rosa pimpinellifolia yang menghasilkan buah berwarna ungu gelap hingga hitam.

Pada beberapa spesies seperti Rosa canina dan Rosa rugosa menghasilkan buah rose hips yang sangat kaya dengan vitamin C bahkan termasuk di antara sumber vitamin C alami yang paling kaya. Buah rose hips disukai burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang dikeluarkan. Beberapa jenis burung seperti burung Finch juga memakan biji-biji mawar.

Pada umumnya mawar memiliki duri berbentuk seperti pengait yang berfungsi sebagai pegangan sewaktu memanjat tumbuhan lain. Beberapa spesies yang tumbuh liar di tanah berpasir di daerah pantai seperti Rosa rugosa dan Rosa pimpinellifolia beradaptasi dengan duri lurus seperti jarum yang mungkin berfungsi untuk mengurangi kerusakan akibat dimakan binatang, menahan pasir yang diterbangkan angin dan melindungi akar dari erosi. Walaupun sudah dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak takut dan sering merusak tanaman mawar. Beberapa spesies mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Mawar dapat dijangkiti beberapa penyakit seperti karat daun yang merupakan penyakit paling serius. Penyebabnya adalah cendawan Phragmidium mucronatum yang menyebabkan kerontokan daun. Penyakit yang tidak begitu berbahaya seperti Tepung Mildew disebabkan cendawan Sphaerotheca pannosa, sedangkan penyakit Bercak Hitam yang ditandai timbulnya bercak-bercak hitam pada daun disebabkan oleh cendawan Diplocarpon rosae. Mawar juga merupakan makanan bagi larva beberapa spesies Lepidoptera.

Mawar tumbuh subur di daerah beriklim sedang walaupun beberapa kultivar yang merupakan hasil metode penyambungan (grafting) dapat tumbuh di daerah beriklim subtropis hingga daerah beriklim tropis.Selain sebagai bunga potong, mawar memiliki banyak manfaat, antara lain antidepresan, antiviral, antibakteri, antiperadangan, dan sumber vitamin C. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi parfum. Mawar juga dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly, dan selai.[3][4]

Rosa alba 'Semi-plena'
Rosa alba 'Maiden's Blush'
Mawar 'Zépherine Drouhin'
'Königin der Rosen', salah satu contoh mawar Hybrid Tea
'Borussia', Mawar Floribunda

Mawar Taman secara umum digolongkan menjadi 3 kelompok besar:

Mawar yang dikenal di Indonesia sebagian besar adalah mawar jenis Hybrid Tea dan Medium.

Spesies

Rosa gallica
Rosa rugosa
Rosa multiflora

Pemuliaan mawar

Mawar merupakan komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak diminati konsumen serta dapat dibudidayakan secara komersial. Mawar mempunyai nilai ekonomi yang penting sebagai bunga potong dan bahan baku minyak bunga yang digunakan industri parfum.

Tanaman mawar biasanya dipropagasi secara konvensional. Pemuliaan tanaman mawar secara konvensional menghasilkan ribuan hibrida dan kultivar yang sebagian besar merupakan bunga ganda dengan daun mahkota berlapis hasil mutasi benang sari menjadi daun mahkota tambahan. Mawar hibrida atau kultivar sebagian besar dibuat untuk dinikmati bunganya di taman-taman. Para pemulia mawar abad ke-20 berlomba-lomba dengan ukuran dan warna untuk menghasilkan bunga-bunga besar dan menarik serta berbau harum (atau tanpa bau), padahal mawar liar atau mawar zaman dulu justru sangat berbau harum. Kultivar tertentu seperti Rosa banksiae malah tidak memiliki duri sama sekali.

Permintaan bunga mawar potong menduduki peringkat pertama, namun pengembangan bunga potong di Indonesia tergolong lambat karena adanya kendala dalam propagasi secara konvensional seperti ketergantungan terhadap musim, masalah kesehatan dan penyakit pada tanaman serta kecepatan multiplikasi yang rendah.[5][6][7]

Hal inilah yang mendorong teknik kultur in vitro menjadi alternatif karena tidak memiliki ketergantungan terhadap musim karena dilakukan di ruang tertutup, daya multiplikasi tinggi, dan dapat menghasilkan tanaman yang bebas bakteri dan cendawan.[8] Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan salah satu bagian tanaman mawar yang digunakan sebagai eksplan (jaringan, organ, embrio, sel tunggal, protoplas, dan sebagainya) dan ditanam pada media bernutrisi secara aseptis.[9] Media tersebut mengandung berbagai konsentrasi hormon untuk mendukung pertumbuhan eksplan yang diinginkan.Adapun yang menjadi dasar kultur jaringan ini adalah teori totipotensi.[10]

Pemulia terkemuka

Industri parfum

Parfum (minyak wangi) dibuat dari minyak mawar yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari proses penyulingan dan penguapan lumatan daun-daun mahkota. Teknik penyulingan mawar berasal dari Persia yang menyebar ke Arab dan India.

Pada saat ini, kebutuhan minyak mawar dunia sebanyak 70%-80% dipenuhi oleh pusat penyulingan mawar di Bulgaria sedangkan sisanya dipenuhi oleh Iran dan Jerman. Penyulingan minyak mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman menggunakan mawar damaskus Rosa damascena 'Trigintipetala,' sedangkan penyulingan di Prancis menggunakan jenis Rosa centifolia.

Minyak mawar berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan juga disebut minyak 'Rose Absolute' untuk membedakannya dengan minyak mawar yang sudah diencerkan. Penyulingan menghasilkan minyak mawar dengan perbandingan 1/3.000 sampai 1/6.000 dari berat bunga, sehingga dibutuhkan 2.000 bunga mawar untuk menghasilkan minyak mawar sebanyak 1 gram.

Minyak mawar terdiri dari geraniol beraroma wangi yang mempunyai rumus kimia C10H18O dengan rumus bangun CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan l-sitronelol; serta rose camphor (parafin tanpa bau).

Mawar dan kebudayaan

Lukisan bunga mawar oleh Renoir

Dalam kebudayaan Barat, mawar adalah bunga lambang cinta dan kecantikan. Bunga mawar dianggap suci untuk beberapa dewa dalam mitologi Yunani seperti Isis dan Aprodite.

Bunga mawar adalah bunga nasional Inggris dan digunakan sebagai lambang tim nasional rugby Inggris dan Rugby Football Union di Inggris.

Di Kanada, bunga mawar liar merupakan bunga provinsi Alberta. Di Amerika Serikat, bunga mawar merupakan bunga negara bagian Iowa, North Dakota, Georgia, dan New York. Kota Portland di negara bagian Oregon yang setiap tahunnya mengadakan festival bunga mawar sering disebut "Kota Bunga mawar."

Bunga mawar merupakan simbol anti-kekerasan di Georgia sewaktu terjadi Revolusi Mawar pada tahun 2003.

Selain itu, bunga mawar sering dijadikan objek lukisan oleh banyak pelukis. Pelukis Prancis bernama Pierre-Joseph Redouté terkenal dengan lukisan berbagai spesies bunga mawar yang digambar dengan sangat teliti.

Bagi kalangan tertentu, bunga mawar merupakan lambang cinta, ini tercermin dalam pergaulan. Misalnya, seseorang yang memberikan setangkai mawar merah kepada gadis pujaannya, berarti mengisyaratkan pernyataan cinta. Jawaban yang ditunggu tentu saja mawar merah, yang menyatakan bahwa si gadis membalas cintanya.[11]

Mawar juga digunakan sebagai nama sebuah permainan, yakni lembar-lembar mahkota bunga mawar.

Referensi

  1. ^ a b "Arti kata mawar". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 9 Agustus 2022. 
  2. ^ a b "Arti kata ros". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 9 Agustus 2022. 
  3. ^ Vries, DPD, LAM Dubois. 2004. Early selection in hybird Tea-rose seedlings for cut stem length. Euphyt 26(3): 761-767
  4. ^ Ercisli, S. 2005. Rose(Rosa spp.) Germplasm Resources of Turkey. Genet Resour and crop Evolut 52(2):787-795
  5. ^ Senapati SK, Rout GR. 2008. Study of culture conditions for improved micropropagation of hybrid rose. Hort. Sci. (Prague) 35: 27-34.
  6. ^ Novita L. 2008. Induksi perakaran pada tanaman mawar (Rosa hybrida) secara in vitro. [terhubung berkala]. http://digilib.biologi.lipi.go.id/view.html?idm=38597[30[pranala nonaktif permanen] Nov 2009].
  7. ^ Pati, PK, SP Rath, M Sharma,A Sood, PS Ahuja. 2006. in vitro propagation of rose: a review. Biotechnol. Adv. 24: 94-114.
  8. ^ Razavizadeh R, Ehsanpour AA. 2008. Optimization of in vitro propagation of Rosa hybrida L. Cultivar black red. American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci. 3 (1): 96-99.
  9. ^ Altman A. 2000. Micropropagation of plants, principles and practice. In: SPIER, R.E.Encyclopedia of Cell Technology. New York:JohnWilley&Sons, pp. 916-929.
  10. ^ Hameed N, Shabbir A, Ali A, Bajwa R. 2006. In vitro micropropagation of disease free rose (Rosa indica L.). Mycopath 4 (2): 35-38.
  11. ^ Bunga-Bunga bermakna.

Pranala luar