Markus 7 | |
---|---|
Kitab | Injil Markus |
Kategori | Injil |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 2 |
Markus 7 (disingkat Mrk 7 atau Mr 7) adalah pasal ketujuh Injil Markus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yang diyakini ditulis menurut catatan Markus berdasarkan kesaksian Simon Petrus, salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[1][2]
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
Mengutip dari: Yesaya 29:13.
Orang Farisi dan para ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme. Seorang legalis mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:27–28; 6:1–7; Yoh 1:13; 3:3–6; Mat 5:20; Yes 1:11; Amos 4:4–5). Orang seperti itu memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan hati mereka jauh daripada Dia; dari luar mereka tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.
Mengutip dari: Yesaya 29:13.
Orang Farisi dan para ahli Taurat melakukan kesalahan karena menempatkan tradisi manusia di atas penyataan ilahi. Di sini Yesus tidak mengecam semua tradisi, tetapi hanya tradisi yang bertentangan dengan Firman Allah. Tradisi atau peraturan harus dilandaskan pada kebenaran yang sesuai dengan yang terdapat dalam Alkitab (bandingkan 2 Tesalonika 2:15). Gereja-gereja harus melawan kecenderungan untuk mengagungkan tradisi rohani mereka, hikmat manusiawi, atau kebiasaan umum di atas Alkitab. Alkitab merupakan satu-satunya kaidah iman dan kelakuan yang sempurna; Alkitab sekali-kali tidak boleh ditiadakan oleh gagasan manusia (Markus 7:13; Matius 15:6).[4]
Injil Markus • κατὰ Μᾶρκον εὐαγγέλιον (kata Markon euaggelion) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|
Alkitab |
| |||||
Istilah/peristiwa | ||||||
Tokoh | Pemimpin: Yesus Kristus • Yohanes Pembaptis Tokoh: raja Herodes • Orang telanjang yang mengikuti • Pontius Pilatus • Yesaya • Zebedeus | |||||
Tempat | ||||||
Sumber | ||||||