Kisah Para Rasul 3 | |
---|---|
![]() Kisah Para Rasul 3:5-6, 10-12 dalam bahasa Yunani pada Uncial 057 (abad ke-4/ke-5). | |
Kitab | Kisah Para Rasul |
Kategori | Sejarah gereja |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 5 |
Kisah Para Rasul 3 (disingkat Kis 3) adalah bagian Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ditulis oleh Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus.[1] Berisi kisah penyembuhan orang lumpuh di Gerbang Indah, pintu masuk ke Bait Allah oleh Petrus dan khotbah Petrus di Serambi Salomo.[2] Merupakan kesatuan dengan pasal 4.
Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
Kebersamaan kedua rasul Petrus dan Yohanes sudah tercatat dalam kitab-kitab Injil dan berlanjut dalam Kisah Para Rasul.[3] Usia mereka mungkin sebaya (ide bahwa Petrus berusia jauh lebih tua daripada Yohanes terutama disebabkan oleh lukisan para artis dari imajinasi mereka dan tidak ada bukti dari Alkitab), dan sudah menjadi sahabat karib sejak muda, karena dicatat bahwa mereka bersama-sama menangkap ikan di Danau Galilea (Lukas 5:10), mereka juga sama-sama mencari penghiburan Israel dan mendapatkan baptisan Yohanes (Yohanes 1:35).[3] Yohanes dan Andreas pertama-tama segera memberitahukan kepada Petrus bahwa mereka telah menemukan Kristus (Yohanes 1:41). Petrus dan Yohanes diutus bersama-sama untuk mempersiapkan Paskah (Lukas 22:8). Yohanes juga membawa Petrus ke istana Imam Besar (Yohanes 18:16), dan meskipun ia tentunya menjadi saksi penyangkalan Petrus terhadap Yesus, ia tidak memusuhi Petrus, karena jelas mereka berdua yang menerima kabar dari Maria Magdalena mengenai makam Yesus yang kosong pada hari kebangkitan Yesus dan segera berlari bersama untuk memeriksa kubur itu (Yohanes 20:6).[3] Hubungan erat ini juga mengikat keduanya dalam pertanyaan Petrus, “Tuhan, dan apakah yang akan terjadi padanya?” (Yohanes 21:21); dan pada ayat ini mereka sekali lagi menjadi satu tim dalam ibadah dan perbuatan. Pernah ada persaingan kedudukan, yaitu mengenai tempat di sebelah kiri dan kanan Yesus yang diminta oleh Yohanes dan saudara laki-lakinya, Yakobus (Matius 20:20; Markus 10:35), tetapi setelah peristiwa di mana mereka mendapat teguran dari Yesus itu, hubungan mereka tetap erat. Selanjutnya mereka berdua pergi ke Samaria untuk membaptis orang-orang di sana dengan Roh Kudus (Kisah Para Rasul 8:14), dan mereka berdua (dihadiri oleh Yakobus, saudara Yesus) mengakui pekerjaan yang telah dilakukan oleh Paulus dan Barnabas di antara orang-orang bukan Yahudi (Galatia 2:9). Tidak dicatat kapan mereka berpisah dan tidak berjumpa lagi, karena setelah pasal 8, tidak ada catatan perbuatan Yohanes selanjutnya dalam Kisah Para Rasul.[3][4]
Transliterasi
Penyembuhan pengemis lumpuh itu disebabkan oleh kuasa Kristus yang bekerja lewat para rasul, setelah turunnya Roh Kudus. Yesus mengatakan kepada para pengikut-Nya tentang mereka yang akan percaya kepada-Nya, " ... demi nama-Ku ... mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuh".[14] Gereja melanjutkan pelayanan penyembuhan Yesus Kristus dalam ketaatan kepada-Nya. Mukjizat itu terlaksana karena iman "demi nama Yesus Kristus" dan "karunia untuk menyembuhkan" yang bekerja melalui Petrus.[15][16]
Ayat ini menjadi sumber lagu rohani: