Kabupaten Purworejo
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦥꦸꦂꦮꦉꦗ
 • Pegonڤوروارجا
 • Alfabet JawaPurwårějå
Dari kiri; ke kanan: Alun-alun Purworejo, Dolalak tarian khas Purworejo, Terminal Kutoarjo, Es Dawet Hitam Khas Butuh, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Purworejo zaman dulu.
Lambang resmi Kabupaten Purworejo
Peta
Peta
Kabupaten Purworejo di Jawa
Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo
Peta
Kabupaten Purworejo di Indonesia
Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo
Kabupaten Purworejo (Indonesia)
Koordinat: 7°43′S 110°01′E / 7.72°S 110.02°E / -7.72; 110.02
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri27 Februari 1831
Dasar hukumUU No. 13 Tahun 1950
Ibu kotaKota Purworejo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiYuli Hastuti
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahAchmad Kurniawan Kadir (Pj.)
Luas
 • Total1.091,49 km2 (421,43 sq mi)
Populasi
 • Total798.175
 • Kepadatan731/km2 (1,890/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 95,91% Islam
  • 0,03% Buddha
  • 0,01% Hindu
  • 0,02% Lainnya[1][2][3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Jawa (lokal)
 • IPMKenaikan 72,68 (2020)
Tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3306 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 275
Pelat kendaraanAA xxxx *C/*L/*Q/*V
Kode Kemendagri33.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.023.677.956.000.- (2020)[5]
Semboyan daerahPurworejo Berirama
Flora resmiManggis kaligesing
Fauna resmiKambing Kaligesing
Situs webpurworejokab.go.id


Kabupaten Purworejo (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦥꦸꦂꦮꦉꦗ, Pegon: ڤوروارجا, translit. Purwårějå) adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Purworejo Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Daerah Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di barat.

Geografi

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Purworejo merupakan bagian dari dataran aluvium Jawa Tengah Selatan, yang dibatasi oleh Pegunungan Serayu Selatan dan Gunung Sumbing di sebelah utara, Pegunungan Menoreh di timur, Samudra Hindia di selatan dan dataran Kebumen-Banyumas di sebelah barat. Dataran Kabupaten Purworejo ini tersusun oleh endapan aluvium yang terutama berasal dari rombakan batuan gunung api Tersier penyusun Pegunungan Serayu Selatan dan Pegunungan Menoreh, serta Gunung Api Kuarter Gunung Sumbing. Di bagian utara sebelah timur endapan rombakan tua membentuk kipas aluvium Purworejo, sedangkan di sebelah barat membentuk kipas aluvium Kutoarjo.

Dataran Kabupaten Purworejo bagian tengah terdiri atas endapan aluvium pantai tua yang kemudian ditutupi oleh endapan aluvium sungai masa kini yang diangkut oleh Kali Wawar/ Kali Medono di bagian barat, Sungai Jali di bagian tengah, dan Sungai Bogowonto di bagian timur. Dataran Purworejo bagian selatan, mulai dari Kali Lereng sampai garis pantai sekarang, dibentuk oleh endapan aluvium pantai muda. Diperkirakan sumber daya air tanah di bawah dataran Kabupaten Purworejo ini sangat melimpah, dan khusus endapan aluvium pantai muda mempunyai potensi yang tinggi akan bahan tambang pasir besi serta mineral ikutannya.[6]

Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109° 47’28” – 110° 8’20” Bujur Timur dan 7° 32’ – 7° 54’ Lintang Selatan. Secara topografis merupakan wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19 C – 28 C, sedangkan kelembaban udara antara 70%–90% dan curah hujan tertinggi pada bulan Desember 311 mm dan bulan Maret 289 mm.[7] Sungai-sungai yang ada di Kabupaten Purworejo antara lain Sungai Wawar/ Kali Medono, Sungai Bogowonto, Sungai Jali, Sungai Gebang, Sungai Bedono, Sungai Kedunggupit, Sungai Kodil, dan Sungai Kalimeneng berhulu di Pegunungan Serayu Selatan. Sedangkan Sungai Jebol, Sungai Ngemnan, Sungai Dulang dan Sungai Kaligesing berhulu di Pegunungan Menoreh. Gunung-gunung yang ada di Kabupaten Purworejo diantaranya Gunung Pupur Gunung Mentosari (1.059 m), Gunung Rawacacing (1.035 m), Gunung Gambarjaran (1.035 m) di Pegunungan Serayu Selatan. Sedangkan di Pegunungan Menoreh terdapat Gunung Gepak (859 m) dan Gunung Ayamayam (1.022 m).

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Peta Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kutoarjo saat masih terpisah sebelum 1934.

Prasasti Kayu Ara Hiwang ditemukan di Desa Boro Wetan (Kecamatan Banyuurip), jika dikonversikan dengan kalender Masehi adalah tanggal 5 Oktober 901. Ini menunjukkan telah adanya pemukiman sebelum tanggal itu. Bujangga Manik, dalam petualangannya yang diduga dilakukan pada abad ke-15 juga melewati daerah ini dalam perjalanan pulang dari Bali ke Pakuan. Sampai sekarang, kapan tepatnya tanggal ulang tahun berdirinya Kabupaten Purworejo, masih jadi bahan perdebatan. Ada yang berpatokan pada pada tanggal prasasti diatas, ada juga yang berpatokan pada diangkatnya bupati Purworejo I pada 30 Juni 1830. Setelah dilakukan pengkajian ulang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, ulang tahun Purworejo ditetapkan berpatokan dengan diangkatnya bupati Purworejo. Namun, hal ini masih belum disosialisasikan kembali oleh pemerintah daerah pada masyarakat umum.

Pada masa Kesultanan Mataram hingga abad ke-19 wilayah ini lebih dikenal sebagai Bagelen (dibaca /ba·gə·lɛn/). Saat ini Bagelen malah hanya merupakan kecamatan di kabupaten ini.

Setelah Kadipaten Bagelen diserahkan penguasaannya kepada Hindia Belanda oleh pihak Kesultanan Yogyakarta (akibat Perang Diponegoro), wilayah ini digabung ke dalam Karesidenan Kedu dan menjadi kabupaten. Belanda membangun pemukiman baru yang diberi nama Purworejo sebagai pusat pemerintahan (sampai sekarang) dengan tata kota rancangan insinyur Belanda, meskipun tetap mengambil unsur-unsur tradisi Jawa. Kota baru ini adalah kota tangsi militer, dan sejumlah tentara Belanda asal Pantai Emas (sekarang Ghana), Afrika Barat, yang dikenal sebagai Belanda Hitam dipusatkan pemukimannya di sini. Sejumlah bangunan tua bergaya indisch masih terawat dan digunakan hingga kini, seperti Masjid Jami' Purworejo (tahun 1834), rumah dinas bupati (tahun 1840), dan bangunan yang sekarang dikenal sebagai Gereja GPIB (tahun 1879).

Alun-alun Purworejo, seluas 6 hektare, konon adalah yang terluas di Pulau Jawa.[butuh rujukan]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati

[sunting | sunting sumber]
No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Bupati
1
KRA. Tjokronagoro I
1831
1856
1
2
KRA. Tjokronagoro II
1856
1896
2
3
KRA. Tjokronagoro III
1896
1907
3
4
KRA. Tjokronagoro IV
1907
1919
4
5
KRT. Sastro Soedardjo
1919
1921
5
6
KRA. Soeryadi
1921
1927
6
7
KRA. Hasan Danoediningrat
1927
1945
7
Masa Pemerintahan Indonesia
8
R. Moeritno Wongsonegoro
1945
1949
8
9
M. Soerardjo Sastrodiprodjo
1949
1956
9
10
Hardjo Kartoadmodjo
1956
1958
10
11
H. Pamoedji
1958
1960
11
12
Slamet Soetohardjono
1960
1966
12
13
Wiryo Ratmoko
1966
1967
13
14
Drs.
Soeharto Albert Harries
1967
1975
14
15
Kol. (INF) H.
Soepantho
1975
1980
15
1980
1985
16
16
Drs. H.
Soetarno
1985
1990
17
17
Drs. H.
Goernito
1990
1995
18
1995
2000
19
18
KRT. H.
Marsaid Reksohadinegoro
S.H., M.Si.
2000
2005
20
H.
Kelik Sumrahadi
S.Sos., MM.
19
H.
Kelik Sumrahadi
S.Sos., MM.
2005
2008
21
Drs. H.
Mahsun Zain
M.Ag.
20
Drs. H.
Mahsun Zain
M.Ag.
2008
2010
2010
2015
22
Suhar
Agus Utomo
(Penjabat)
2015
2016
21
Agus Bastian
SE. MM
17 Februari 2016
17 Februari 2021
23
Yuli Hastuti
SH
26 Februari 2021
Petahana
24


Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Purworejo dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009-2014[8] 2014-2019[9] 2019-2024[10]
PKB 5 Kenaikan 6 Penurunan 5
Gerindra (baru) 2 Kenaikan 6 Penurunan 5
PDI-P 9 Penurunan 8 Kenaikan 10
Golkar 11 Penurunan 7 Kenaikan 8
NasDem (baru) 2 Kenaikan 5
PKS 2 Kenaikan 4 Penurunan 2
PPP 1 Kenaikan 2 Steady 2
PAN 4 Penurunan 1 Steady 1
Hanura (baru) 0 Kenaikan 3 Penurunan 1
Demokrat 8 Penurunan 6 Steady 6
PBB 1 Penurunan 0 Steady 0
Pelopor 1
PPI 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Penurunan 10 Steady 10


Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Purworejo terdiri dari 16 kecamatan, 25 kelurahan, dan 469 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 771.203 jiwa dengan luas wilayah 1.091,49 km² dan sebaran penduduk 706 jiwa/km².[11][12]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Purworejo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[13] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.06.04 Bagelen 17 54174 Desa
33.06.07 Banyuurip 3 24 54171 Desa
Kelurahan
33.06.08 Bayan 1 25 54152 Desa
Kelurahan
33.06.16 Bener 28 54183 Desa
33.06.13 Bruno 18 54161 Desa
33.06.10 Butuh 41 54164 Desa
33.06.14 Gebang 1 24 54191 Desa
Kelurahan
33.06.01 Grabag 32 54165 Desa
33.06.05 Kaligesing 21 54175 Desa
33.06.12 Kemiri 40 54162 Desa
33.06.09 Kutoarjo 6 21 54153 Desa
Kelurahan
33.06.15 Loano 21 54181 Desa
33.06.11 Pituruh 49 54163 Desa
33.06.03 Purwodadi 40 54173 Desa
33.06.06 Purworejo 14 11 54111-54119 Desa
Kelurahan
33.06.02 Ngombol 57 54172 Desa
TOTAL 25 469

Ekonomi

[sunting | sunting sumber]
Hamparan sawah Desa Ngampel.

Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Aktivitas ekonomi kabupaten ini bergantung pada sektor pertanian, di antaranya padi, jagung, ubi kayu dan hasil palawija lain. Sentra tanaman padi di Kecamatan Ngombol, Purwodadi dan Banyuurip. Jagung terutama dihasilkan di Kecamatan Bruno. Ubi kayu sebagian besar dihasilkan di Kecamatan Pituruh.

Di tingkat Provinsi Jawa Tengah, Purworejo menjadi salah satu sentra penghasil rempah-rempah (Bahasa Jawa: empon-empon), yaitu: kapulaga, kemukus, temulawak, kencur, kunyit dan jahe yang sekarang merupakan komoditas biofarmaka binaan Direktorat Jenderal Hortikultura. Selain untuk bumbu penyedap masakan, juga untuk bahan baku jamu. Empon-empon yang paling banyak dihasilkan Purworejo adalah kapulaga. Sentra produksi di Kecamatan Kaligesing, Loano dan Bener. Konsumen tanaman empon-empon adalah perajin jamu gendong, pengusaha industri jamu jawa dan rumah makan.

Sekitar 75 pabrik jamu di Jawa Tengah mengandalkan bahan baku dari kabupaten ini. Demikian juga pengusaha jamu tradisional di Cilacap, seperti Jaya Guna, Serbuk Sari, Serbuk Manjur dan Cap Tawon Sapi. Pembeli biasanya mendatangi sekitar lima toko penyedia bahan jamu di Pasar Baledono.

Kecamatan Grabag dikenal sebagai sentra kelapa yang produksinya selain dimanfaatkan sebagai kelapa sayur, juga diolah menjadi gula merah dan minyak kelapa serta merupakan pusat penghasil mlinjo yang buahnya dijadikan makanan kecil, yaitu: emping. Kecamatan Kaligesing, Bener, Bruno dan Bagelen dikenal sebagai penghasil durian di Kecamatan Pituruh anda akan menemukan sentra hortikultura/pusat hasil buah, yaitu: buah pisang, karena di antara pasar yang ada di Purworejo, Pituruh menyumbang 40% pisang dari keseluruhan pisang di Purworejo. Komoditas pisang di pasar Pituruh dihasilkan dari desa Ngandagan, Kalikotes, Klaigintung, Pamriyan dan Petuguran.

Perkebunan

[sunting | sunting sumber]

Kelapa merupakan tanaman perkebunan rakyat sebagai sumber penghasilan kedua setelah padi bagi sebagian besar petani di Kabupaten Purworejo. Komoditas unggulan perkebunan yang lain, yaitu: kopi, karet, kakao, vanili (tanaman tahunan) dan tebu serta nilam (tanaman semusim). Komoditas Tembakau rakyat sebagai usaha tani komersial, juga telah memberi kontribusi kepada pendapatan negara (devisa) dan pendapatan asli daerah (PAD), sehingga pada 2008 dan 2009 Kabupaten Purworejo mendapat Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT). Upaya pemerintah pusat dalam pembangunan perkebunan di daerah, telah merintis pengembangan tanaman jarak pagar yang diharapkan dapat bermanfaat dalam mewujudkan desa mandiri energi sebagai solusi menanggulangi kelangkaan bahan bakar.

Peternakan

[sunting | sunting sumber]

Di bidang peternakan, ternak yang menjadi khas Purworejo adalah kambing peranakan etawa (PE), yakni kambing dari India yang memiliki postur tinggi besar. Peternakaan kambing PE terutama di Kecamatan Kaligesing. Sisanya dari Kecamatan Purworejo, Bruno, dan Kemiri. Di Kecamatan Kaligesing, kambing itu dikawinkan dengan kambing lokal, sehingga tercipta kambing PE ras Kaligesing. Bagi sebagian besar peternak di Purworejo, memiliki kambing ini merupakan kebanggaan tersendiri, ibarat memiliki mobil mewah. Setiap tahun ribuah kambing dipasarkan ke luar Purworejo, termasuk ke Jawa Timur (Ponorogo, Kediri, Trenggalek), Sumatra (Bengkulu, Jambi), Riau dan Kalimantan(Banjarmasin), bahkan pada 2005–2006 pernah ekspor ke Malaysia.

Perikanan

[sunting | sunting sumber]

Di bidang perikanan, Kabupaten Purworejo memiliki potensi cukup besar, baik perikanan tangkap yang dilakukan para nelayan pantai laut selatan meliputi kecamatan Grabag, Ngombol dan Purwodadi. Adapun komoditasnya seperti ikan bawal laut, ikan pari, ikan GT, kakap merah dll. Untuk perikanan budidaya tambak terdapat di desa Jatimalang, Jatikontal dan Gedangan dengan komoditas udang vaname dan udang galah, sedangkan untuk perikanan budidaya air tawar meliputi Budidaya Ikan Gurami terdapat di Desa Kaliurip, Sendangsari, Karangsari (Kecamatan Bener) Desa Penungkulan, Lugosobo dan Pakem (Kecamatan Gebang) serta Desa Maron dan Mudalrejo (kecamatan Loano). Khusus untuk Desa Kaliurip, merupakan pusat percontohan budidaya ikan gurami jenis Jepun dan pernah menjuarai lomba tingkat provinsi Jawa Tengah dan juara harapan II di tingkat nasional.

Meski mengalami pasang surut, namun eksistensi budidaya gurami seakan tak pernah mati. Menurut salah satu tokoh penggiatnya Idi Sunarto mengatakan, bahwa sejak tahun 1980-an budidaya ikan gurami telah menjadi mata pencarian sekaligus kebanggaan bagi warga Desa Kaliurip hingga kini.

Pada tahun 2013, kerjasama desa Sendangsari dan Penungkulan telah mengajukan penetapan sebagai Kawasan Minapolitan. hal ini dilakukan sebagai langkah terobosan untuk memajukan sektor perikanan air tawar secara lebih besar dan lebih modern. sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih banyak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Industri

[sunting | sunting sumber]
Pabrik Gula Purworejo (tahun 1910).

Di bidang industri, Purworejo memiliki satu industri tekstil di Kecamatan Banyuurip yaitu PT. Ungulrejo Wasono. Selain tekstil, di kecamatan ini ada dua industri pengolahan kayu dengan 387 tenaga kerja. Satu industri yang sama dengan 235 tenaga kerja di Kecamatan Bayan. Saat ini hasil industri yang mulai naik daun adalah pembuatan bola sepak. Industri ini mulai dirintis tahun 2002 di Desa Kaliboto, Kecamatan Bener, bola sepak bermerek Adiora itu sudah menembus pasar mancanegara. Meski baru setahun berdiri, pembuatan bola sepak itu mewarnai kehidupan masyarakat Kecamatan Bener. Pada tahun 2007 berdiri cabang dari rokok Sampoerna di Kecamatan Bayan yang telah memberi kesempatan kerja relatif banyak dengan SDM tidak hanya yang berasal dari Kabupaten Purworejo saja, karena banyak juga tenaga kerja berasal dari luar kabupaten, yaitu: dari Kabupaten Wonosobo dan Temanggung.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang pariwisata, Purworejo mengandalkan pantainya di sebelah selatan yang bernama "Pantai Ketawang", "Pantai Keburuhan (Pasir Puncu), "Pantai Jatimalang" didukung dengan gua-gua seperti "Gua Selokarang" dan "Sendang Sono", di Sendang Sono (artinya kolam di bawah pohon sono) masyarakat mempercayai bahwa mandi di sendang tersebut akan dapat mempertahankan keremajaan. Gua Seplawan, terdapat di kecamatan Kaligesing. Goa ini banyak diminati wisatawan karena keindahan goa yang masih asli dan juga keindahan pemandangan alamnya serta hasil buah durian dan kambing ettawa sebagai salah satu ciri khas hewan ternak di Kabupaten Purworejo.

Di samping itu, terdapat juga air terjun "Curug Muncar" dengan ketinggian ± 40m yang terletak di kecamatan Bruno dengan panorama alam yang masih alami.[14] Gua pencu di desa Ngandagan merupakan bentuk benteng seperti gua pada zaman Hindia Belanda, dan pada masa itu gua pencu pernah didatangi oleh Presiden Sukarno, tetapi sekarang sudah tidak terawat karena kurang pedulinya aparatur pemerintahan desa.

Alun-alun Purworejo
Pantai Jatimalang

Beberapa objek wisata lainnya di Purworejo;

Kuliner Daerah

[sunting | sunting sumber]

Beberapa masakan dan makanan khas Purworejo antara lain:

Transportasi

[sunting | sunting sumber]
Stasiun Kutoarjo (tampak dalam)

Purworejo terletak di jalur tengah dan selatan Jawa yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Purwokerto dan Bandung dengan Surabaya. Purworejo dapat ditempuh melalui darat menggunakan moda transportasi jalan raya dan kereta api, namun ibu kota kabupaten Purworejo tidak dilintasi oleh layanan kereta api setelah nonaktifnya jalur percabangan Kutoarjo–Purworejo pada tahun 2010, namun akan direaktivasi pada akhir tahun 2023. Stasiun kereta api besar di kabupaten ini terletak di Kutoarjo yang disinggahi kereta api antarkota lintas selatan dan tengah Jawa beserta aglomerasi dan komuter seperti Commuter Line Prambanan Ekspres.

Terminal bus utama di kabupaten ini terletak di antara Purworejo–Kutoarjo tepatnya di desa Candisari kecamatan Banyuurip. Sementara itu, Purworejo menghubungkan kota-kota Kebumen di sebelah barat, Wonosobo di sebelah utara, Magelang di sebelah timur laut, dan kota Wates (Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta) di sebelah timur. Di sebelah selatan kota Purworejo dikenal jalan raya yang diyakini sebagai bagian dari proyek pembangunan jalan raya Trans-Jawa, Anyer-Panarukan, saat pemerintahan Hindia Belanda berkuasa yang saat ini lebih dikenal dengan jalan Daendels.

Serta Purworejo juga punya akses jalan menuju ke utara yaitu Magelang menuju ke Borobudur & langsung ke Semarang melalui jalur nasional Temanggung-Ambarawa-Ruas Tol Semarang-Bawen.

Kesenian

[sunting | sunting sumber]
Tari Dolalak merupakan tarian khas daerah Purworejo.

Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu dolalak, tarian tradisional diiringi musik perkusi tradisional seperti: Bedug, rebana, kendang.

Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari: Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa) kesenian ini sering disebut juga dengan nama Dolalak

Dzikir Saman mengadopsi kesenian tradisional aceh dan bernuansa islami, dengan penari yang terdiri dari 20 pria memakai busana muslim dan bersarung, nama Dzikir Saman diambil dari kata samaniyah (arab, artinya: sembilan), yang dimaksudkan sembilan adegan dzikir. diiringi musik perkusi islami ditambah kibord dan gitar. pada jeda tiap adegan disisipi musik-musik yang direquest oleh penonton)

Tari Dolalak

[sunting | sunting sumber]

Tari dolalak merupakan tarian khas daerah Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi sindiran sehingga merupakan pantun. Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak.

Legenda

[sunting | sunting sumber]

Tundan Obor: setiap musim penghujan, saat hujan rintik, pada senja hari (surup), terdengar suara bergemuruh seperti kentongan ditabuh di sepanjang kali Jali, dimana akan ditemukan beberapa barisan obor yang melayang sepanjang sungai Jali, dari Gunung Sumbing hingga ke pantai, sampai saat ini beberapa warga masyarakat masih meyakini hal ini (dan beberapa mengaku masih menyaksikan). Sebagai bagian dari daerah pesisir Pantai Selatan, legenda Nyi Roro Kidul juga beredar luas di kalangan penduduk.

Tokoh Purworejo

[sunting | sunting sumber]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Pondok Pesantren

[sunting | sunting sumber]

Perguruan Tinggi

[sunting | sunting sumber]

Sekolah Dasar (SD/sederajat)

[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah Pertama (SMP/sederajat)

[sunting | sunting sumber]

(Dahulu MTs Negeri Purworejo)

(Dahulu MTs Negeri Bener)

(Dahulu MTs Negeri Loano)

Dahulu SMP Negeri 1 Bener

Dahulu SMPN 1 Bayan

Dahulu SMPN 1 Loano

Dahulu SMPN 3 Banyuurip

Dahulu SMPN 2 Ngombol

Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat)

[sunting | sunting sumber]

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/sederajat)

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupatem Purworejo". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-07. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). hlm. 8. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. 
  6. ^ "Genesis Endapan Aluvium Dataran Kabupaten Purworejo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-23. Diakses tanggal 2016-11-23. 
  7. ^ "Letak Geografis dan Topologis Kabupaten Purworejo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-21. Diakses tanggal 2020-03-21. 
  8. ^ "Kabupaten Purworejo Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. 22-11-2013. Diakses tanggal 20-04-2023. 
  9. ^ Perolehan Kursi DPRD Purworejo 2014-2019
  10. ^ Anggota DPRD Kabupaten Purworejo Periode 2019-2024 Resmi Dilantik
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  13. ^ Kode Pos Kabupaten Purworejo
  14. ^ "Pariwisata Curug Muncar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-11. Diakses tanggal 2011-02-01. 
  15. ^ Informasi cek di website alimanbulus.com

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]