Bakmi

Masakan Tionghoa adalah kuliner yang dihasilkan oleh orang Tionghoa, baik yang ada di Tiongkok, maupun yang ada di perantauan, termasuk di Indonesia. Istilah masakan Tionghoa di Tiongkok daratan juga mengacu pada variasi dari seluruh suku bangsa, agama dan tradisi yang berkembang di negara tersebut. Namun, pada umumnya masakan Tionghoa yang diperkenalkan kepada banyak bangsa di dunia mayoritas merupakan masakan etnis Han. Pengaruh masakan etnis Han ada di setiap kuliner negara-negara timur dan menyebar di luar komunitas-komunitasnya di seluruh dunia.

Penyiapan masakan Tionghoa untuk sehari-hari dapat singkat dan mudah, tetapi untuk acara formal bisa menjadi hidangan yang beragam dan meriah. Filosofi masakan Tionghoa adalah makanan harus memuaskan selera dan melengkapi rasa, meskipun sederhana bahan-bahannya.

Sejarah

Sama seperti bangsa lain, sejak zaman primitif, orang Tionghoa bergantung pada hasil buruan dan tangkapan dari laut atau sungai. Seiring berjalannya waktu, baik produk daging hewan dan pertanian menjadi sajian dalam konsumsi sehari-hari. Pada waktu tertentu ada kecenderungan kuat pada konsumsi makanan berbasis sayur-sayuran, menyusul pengenalan agama Buddha yang melarang membunuh hewan. Kebiasaan ini meningkat pada zaman Dinasti Tang dan Song di mana populasi bertambah banyak dan agama Buddha banyak dianut.

Di zaman modern di mana ekonomi bergantung pada pertanian, selain dengan jumlah penduduk yang besar, pola konsumsi juga bergantung pada hasil-hasil pertanian dengan sedikit daging.

Karakteristik

Sarang burung walet

Masakan Tionghoa menggunakan bermacam-macam bahan, mulai dari rebung, akar bunga teratai, kastanya air (Eleocharis dulcis), sirip ikan hiu, sarang burung walet, daging kura-kura, lidah bebek, cakar beruang, lidah dan insang ikan, bunga lili, dan sebagainya. Hal ini membuat orang asing menganggap masakan Tionghoa sebagai kuliner yang eksotis.

Sebagian besar hidangan adalah campuran dari beberapa macam bahan, seperti daging dan sayur disajikan secara bersamaan serta bumbu dan perisa ditambahkan pada saat memasak.

Sayur atau daging dipotong kecil-kecil untuk dapat dengan mudah dimakan dengan sumpit selain agar bumbu meresap lebih cepat, dapat mempersingkat waktu dan menghemat bahan bakar.

Makanan pokok adalah beras, terutama di wilayah bagian selatan aliran Sungai Yangtze. Di utara lebih banyak mengkonsumsi gandum, jewawut, jagung, jelai, dan kaoliang (sejenis sorghum). Makanan laut terbatas dikonsumsi oleh masyarakat di pesisir pantai saja. Warga yang tinggal di pedalaman menggunakan bahan makanan laut kering atau diasinkan.

Minyak untuk memasak yang digunakan antara lain mentega, lemak hewani, minyak sayur, minyak biji kapas, minyak kedelai dan minyak kacang-kacangan. Minyak dapat menambah rasa, memberikan aroma harum sayur terhadap daging dan sebaliknya memberi sayuran rasa daging. Untuk menambah rasa, kecap dan garam dipercikkan secara bersamaan. Kacang kedelai diolah menjadi tahu, susu kedelai dan kecap.

Metode

Chao

Terdapat metode memasak yang sejak lama distandarkan di seluruh daerah, antara lain merebus dengan kuah, rebus kering, rebus dengan api sedang, goreng, panggang, bakar, memasak dengan panci ganda dan kukusan. Panggang dalam oven jarang dilakukan di rumah, sementara merebus dalam air dalam ukuran besar tidak berlaku. Mencelur dilakukan sebagai persiapan bahan-bahan sebelum memasak.

Pemotongan dan penyajian bahan makanan yang benar, dimasak cepat di atas suhu panas tinggi dan ketepatan waktu adalah elemen-elemen utama dalam keahlian memasak masakan Tionghoa. Dengan 3 hal tersebut, orang Tionghoa pada khususnya, menciptakan metode chao, memasak cepat dengan sedikit minyak di atas panas tinggi, terus mengoseng serta membakarnya dengan api untuk mempertahankan rasa, kesegaran, dan kelembutan masakan. Sayur yang dimasak chao rasanya garing dan warnanya jadi lebih menarik.

monosodium glutamat, gula, garam, bumbu kari, minyak sayur, gula, madu, arak, moster, kecap, pasta wijen dan sebagainya

Beberapa masakan Tionghoa yang terkenal di luar negeri antara lain chop suey, chow mien, mantou, jiaozi, nasi goreng, pangsit, lumpia dan sebagainya

Delapan besar masakan Tionghoa

Dimsum, masakan Kanton.

Masakan dari kategori lain

Restoran Tionghoa di Johor, Malaysia.

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ (Inggris)Shandong Cuisine, china.org. Diakses pada 18 Juni 2011.
  2. ^ (Inggris)Jiangsu Cuisine, chinadaily. Diakses pada 18 Juni 2011.
  3. ^ (Inggris)Zhejiang Cuisine, chinadaily. Diakses pada 18 Juni 2011.
  4. ^ (Inggris)Anhui Cuisine, chinadaily. Diakses pada 18 Juni 2011.
  5. ^ (Inggris)Eight Cuisines of China - Fujian & Anhui Diarsipkan 2011-08-29 di Wayback Machine., travelchinaguide. Diakses pada 18 Juni 2011.
  6. ^ (Inggris)Guangdong Cuisine, travelchinaguide. Diakses pada 18 Juni 2011.