Eko Yuli Irawan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Lahir | 24 Juli 1989 Kota Metro, Lampung[1] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kebangsaan | Indonesia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pekerjaan | Atlet | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tinggi | 157 cm (5 ft 2 in)[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat | 62 kg (137 pon)[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Orang tua | Saman (ayah) Wastiah (ibu) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karier olahraga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Negara | Indonesia | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Olahraga | Angkat besi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lomba | 61 kg | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dilatih oleh | Aveenash Pandoo[2] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rekam medali
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Eko Yuli Irawan (lahir 24 Juli 1989) adalah atlet angkat besi Indonesia yang berkompetisi di kategori 62 kg hingga 2018 dan 61 kg mulai 2018 setelah Federasi Angkat Besi Internasional menata ulang kategori tersebut.[3]
Eko memulai kariernya di Kejuaraan Dunia Junior 2006, dengan meraih medali perak. Sejak saat itu, ia melanjutkan karier cemerlangnya dengan meraih banyak prestasi. Di Olimpiade Beijing 2008 Eko meraih medali perunggu. Sebelumnya di kejuaraan angkat besi dunia yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007, Eko meraih emas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best lifter pada turnamen tersebut. Pada Olimpiade London 2012, Eko untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia dengan meraih medali perunggu di kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.
Dalam kariernya ia telah memenangkan empat medali di Olimpiade Musim Panas, lima medali di kejuaraan dunia, dan tiga medali di Pesta Olahraga Asia, termasuk satu emas pada tahun 2018.[4] Ia adalah satu dari hanya 5 atlet angkat besi yang telah memenangkan 4 medali Olimpiade.
Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.[5]
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (bahasa Inggris: weightlifter atau lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Junior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.[5]
Eko saat ini menetap di Kalimantan Timur dan sedang menanti kehadiran anak pertamanya.[6]
Eko memulai kariernya di bidang angkat besi pada tahun 2000.[2] Pada Kejuaraan Dunia Junior 2006 ia memenangkan medali perak dalam kategori 56 kg, mengangkat total 269 kg.[7] Pada Kejuaraan Dunia Junior 2007 ia memenangkan medali emas dalam kategori 56 kg, mengangkat total 273 kg.[8][9]
Eko menduduki peringkat kedelapan di Kejuaraan Dunia 2006 dalam kategori 56 kg.[8] Pada Kejuaraan Dunia 2007 ia memenangkan medali perunggu dalam kategori 56 kg putra, mengangkat total 278 kg.[8]
Eko memenangkan medali emas di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2007 dan Pesta Olahraga Asia 2018.[10]
Di Kejuaraan Asia 2008 ia memenangkan medali perak dalam kategori 62 kg, mengangkat total 305 kg.[8]
Eko memenangkan medali perunggu dalam kategori 56 kg di Olimpiade Musim Panas 2008, Beijing, mengangkat total 288 kg. Ia memenangkan medali perak dalam kategori kategori 62 kg Putra di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2009, dengan total 315 kg.[8] Di Kejuaraan Dunia 2011 ia memenangkan medali perunggu dalam kategori 62 kg Putra, mengangkat total 310 kg.
Eko memenangkan medali perunggu Olimpiade kedua berturut-turut pada 2012, mengangkat 317 kg secara total. Ia meraih medali perak, hasil yang lebih baik, di Olimpiade Rio 2016.[1] Dia juga menjadi juara dunia dalam kategori 61 kg yang baru dibuat dalam kejuaraan angkat besi dunia 2018 di Ashgbat, Turkmenistan, juga pemegang rekor dunia dalam clean & jerk di 174 kg dan pemegang rekor dunia dalam angkat total di 317 kg dalam kategori itu.
Ia mewakili Indonesia di Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang.[11] Ia memenangkan medali perak di nomor 61 kg putra pada Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang.[12]