Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia | |
---|---|
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1947 |
Pejabat pertama | R. Soerasno |
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Ketua BPK RI) adalah salah satu pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dipilih dari dan oleh Anggota BPK dalam sidang Anggota BPK dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal diresmikannya keanggotaan BPK oleh Presiden. Pemilihan Ketua dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila mufakat tidak dicapai, pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan suara.[1] Pelaksanaan tugas dan wewenang Ketua BPK RI meliputi:
No | Foto | Nama | Dari | Sampai | Ket. |
---|---|---|---|---|---|
R. Soerasno | [note 1] | ||||
R. Kasirman | [note 2] | ||||
R. Soerasno | |||||
Abdoel Kareem Pringgodigdo | |||||
I Gusti Ketut Pudja | |||||
Sri Sultan Hamengkubuwono IX | |||||
Dadang Suprayogi | |||||
Umar Wirahadikusumah | |||||
M. Jusuf | |||||
J.B. Sumarlin | |||||
|
Satrio Budihardjo Joedono | ||||
Anwar Nasution | |||||
Hadi Poernomo | |||||
Rizal Djalil | |||||
Harry Azhar Azis | |||||
Moermahadi Soerja Djanegara | |||||
Agung Firman Sampurna | |||||
Isma Yatun |
Pimpinan / Anggota | Ketua • Wakil Ketua • Anggota | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Pelaksana BPK |
| ||||||
Opini BPK terhadap | Laporan Keuangan Pemerintah Pusat • Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga • Laporan Keuangan Pemerintah Daerah |