Infobox orangBileam
Biografi
Kelahiran13 abad SM
Kematian13 abad SM
  Nabi Yudaisme

Data pribadi
AgamaAgama Mesopotamia kuno
Kegiatan
SpesialisasiNubuat Alkitab
PekerjaanPeramal
KonflikBilangan 31
Keluarga
AyahBeor (en)
Bileam dan malaikat, lukisan Gustav Jaeger, 1836.

Bileam (bahasa Ibrani: בִּלְעָם, Modern Bilʻam Tiberias Bilʻām; Inggris: Balaam) bin Beor adalah seorang tokoh yang dicatat dalam kitab Taurat di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, maupun di Perjanjian Baru. Kisah hidupnya dicatat terutama dalam Kitab Bilangan pasal 22-24. Tempat tinggalnya di Petor yang di tepi sungai Efrat,[1] atau "Petor di Aram-Mesopotamia".[2] Ia sendiri menyebutkan tempat tinggalnya di Aram.[3] Semua rujukan kuno menganggapnya bukan orang Israel, seorang juru tenung,[4] dan anak Beor, tetapi tidak ada catatan lain mengenai Beor ini. Walaupun sejumlah sumber menilainya positif karena berkat yang diberikannya kepada bangsa Israel, setelah 3 kali disuruh mengutuki bangsa itu oleh Balak bin Zipor, raja Moab, dia dianggap penyebab kemurtadan bangsa Israel dalam kasus Baal-Peor dan disebut sebagai "orang jahat".[5]

Bileam dan Balak

Kisah utama mengenai Bileam terjadi ketika bangsa Israel berkemah di dataran Moab, di daerah seberang (sebelah timur) sungai Yordan dekat Yerikho, di akhir 40 tahun perjalanan dari tanah Mesir menuju ke tanah Kanaan, sebelum Musa mati dan bangsa Israel melintasi sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan. Bangsa Israel baru saja mengalahkan 2 orang raja: Sihon, raja orang Amori, dan Og, raja Basan. Balak bin Zipor, raja Moab dan orang-orang Moab menjadi gentar (Bilangan 22:2), maka Balak mengirim utusan yang terdiri dari para tua-tua Moab dan para tua-tua Midian, dengan membawa di tangannya upah penenung, memanggil Bileam untuk datang mengutuki orang Israel (Bilangan 22:4–5). Tidak jelas dalam teks Masoret dan Septuaginta di negara mana Bileam tinggal, kecuali dikatakan "dari Aram",[3] meskipun Taurat Samaria, Vulgata, dan Pesyita Siria semuanya menyebutnya dari Amon.

Bileam dan malaikat. Nuremberg Chronicle (1493).

Mula-mula Bileam tidak mau pergi, karena dalam mimpi dilarang oleh Allah. Namun setelah orang-orang Moab datang lagi, Bileam diberi izin untuk pergi asalkan hanya mengucapkan apa yang diperintahkan oleh Allah. Tanpa diminta lagi oleh orang Moab, Bileam berangkat, sehingga membuat Allah marah. Allah mengirimkan malaikat-Nya menghadang di jalan yang dilalui Bileam,[6] tetapi 3 kali keledai Bileam menghindarinya, meskipun Bileam yang tidak bisa melihat malaikat itu memukulnya. Pada kali ketiga, keledainya tiba-tiba dapat berbicara dan memprotes Bileam yang memukulnya tiga kali.[7] Barulah saat itu Bileam dapat melihat malaikat yang membawa pedang terhunus siap membunuhnya. Bileam diperingatkan untuk hanya mengatakan apa yang diperintahkan oleh Allah.

Kesempatan pertama

Balak membawa Bileam ke Kiryat Huzot.

Kesempatan kedua

Kedua kalinya, Balak membawa Bileam ke Padang Pengintai, ke puncak gunung Pisga.

Kesempatan ketiga

Ketiga kalinya, Bileam dibawa ke puncak gunung Peor, yang menghadap Padang Belantara. Berkatalah Bileam kepada Balak: "Dirikanlah bagiku di sini tujuh mezbah dan siapkanlah di sini bagiku tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan." Lalu Balak melakukan seperti yang dikatakan Bileam, maka ia mempersembahkan seekor lembu jantan dan seekor domba jantan di atas setiap mezbah itu.[14]

Bileam dan keledainya, lukisan Rembrandt van Rijn, 1626.

Baal-Peor

Artikel utama: Baal-Peor

Kematian

Menurut Kitab Bilangan dan Kitab Yosua, Bileam dibunuh dengan pedang oleh orang Israel,[4] bersama-sama orang-orang Midian yang dibunuh karena kasus Baal-Peor.[20]

Tradisi Yahudi

Bileam disebut-sebut dalam sejumlah bagian Alkitab Ibrani (atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen).

Tradisi Kristen

"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam. Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zina."[27]

Nubuat

Semua nubuat yang diucapkan Bileam mengikuti bentuk syair (Ibrani):

Arkeologi

Informasi lebih lanjut: Inskripsi Deir Alla

Pada tahun 1967 arkeolog menemukan sebuah "inskripsi" di Deir Alla, Yordania yang menyebutkan nama "Bileam bin Beor" beberapa kali serta mencatat suatu nubuat yang ditulis dalam dialek bahasa Aram dan bahasa Kanaan selatan, yaitu dalam bentuk tulisan idiosinkratik.[28] Prasasti ini diperkirakan dibuat pada tahun 840–760 SM; ditulis dengan tinta berwarna merah dan hitam, tampaknya untuk menekankan isinya, pada fragmen tembok yang dicat: 119 potongan cat tembok dapat dikumpulkan. Menurut isi prasasti, Bileam terbangun sambil menangis dan mengatakan kepada bangsanya bahwa dewa-dewa menampakkan diri kepadanya di waktu malam, memberitahukan perihal satu dewi yang mengancam untuk menghancurkan tanah itu.[29] Dewi ini menguasai langit dan akan membuat bumi menjadi gelap gulita. Meindert Dykstra menganggap bahwa "Keengganan pakar Perjanjian Lama untuk memperhitungkan tulisan ini disebabkan kondisi penemuan yang rusak, kesulitan untuk merekonstruksi dan membacanya, dan banyak pertanyaan dari bentuk tulisan, bahasa, bentuk sastra serta isi keagamaannya."[30]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Bilangan 22:5
  2. ^ Ulangan 23:4
  3. ^ a b Bilangan 23:7
  4. ^ a b Yosua 13:22
  5. ^ 2 Petrus 2:15, Yudas 11, Wahyu 2:14
  6. ^ Bilangan 22:22
  7. ^ Bilangan 22:28
  8. ^ Bilangan 22:39–41
  9. ^ Bilangan 23:1–3
  10. ^ Bilangan 23:6–8
  11. ^ Bilangan 23:11–13
  12. ^ Bilangan 23:14–20
  13. ^ Bilangan 23:25–27
  14. ^ Bilangan 23:28–30
  15. ^ Bilangan 24:1–5
  16. ^ Bilangan 24:10–14
  17. ^ Bilangan 24:25
  18. ^ Flavius Josephus, Antiquities of the Jews, Book IV, Chapter VI, Paragraphs 6-12
  19. ^ Bilangan 31:16
  20. ^ Bilangan 31
  21. ^ Ulangan 23:4–5
  22. ^ Yosua 24:9–10
  23. ^ Mikha 6:5
  24. ^ Nehemia 13:2
  25. ^ 2 Petrus 2:15–16
  26. ^ Yudas 1:11
  27. ^ Wahyu 2:12–15
  28. ^ Jo Ann Hackett, The Balaam Text from Deir ʿAllā. (Harvard Semitic Monographs 31) 1980, released 1984.
  29. ^ J. Hoftijzer and G. van der Kooij, Aramaic Texts from Deir 'Alla Documenta et Monumenta Orientis Antiqui 19 (Leiden) 1976.
  30. ^ Meindert Dijkstra, "Is Balaam Also among the Prophets?" Journal of Biblical Literature 114.1 (Spring 1995, pp. 43–64), p. 44.

Pustaka tambahan

Pranala luar