Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. .mw-parser-output .hidden-begin{box-sizing:border-box;width:100%;padding:5px;border:none;font-size:95%}.mw-parser-output .hidden-title{font-weight:bold;line-height:1.6;text-align:left}.mw-parser-output .hidden-content{text-align:left}Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari. Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini. Susun header artikel ini sesuai dengan pedoman tata letak. Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan. Hapus tag/templat ini.
Bagian berwarna merah muda adalah bidang ekor

Bidang ekor, juga dikenal sebagai penstabil melintang, adalah bidang angkat kecil yang terletak di ekor di belakang bidang angkat utama dari sebuah pesawat sayap tetap maupun pesawat sayap nontetap lainnya seperti helikopter dan pesawat giro. Tidak semua pesawat sayap tetap memiliki bidang ekor. Pesawat dengan kanard, tanpa ekor, dan terbang sayap tidak memiliki bidang ekor terpisah, sementara di dalam pesawat terbang ekor V, penstabil vertikal, kemudi, dan ekor pesawat dan lift digabungkan untuk membentuk dua bidang diagonal dalam tata letak V. Bidang ekor menyediakan stabilitas dan kontrol.

Selain bidang ekor membantu menyesuaikan perubahan di angkat tengah, dan pusat gravitasi yang disebabkan oleh perubahan dalam kecepatan dan sikap, atau ketika bahan bakar dibakar, atau ketika kargo atau muatan dijatuhkan dari pesawat.

Pembebanan

Dalam menentukan pembebanan bidang ekor, terdapat dua hal yang harus kita ingat, yakni peran bidang ekor sebagai penyeimbang momen aerodinamika dan gaya lembam yang berasal dari bagian-bagian lain pesawat udara serta peran bidang ekor sebagai pemberi kendali dalam sumbu anggul. Oleh karena itu, kita membutuhkan pengetahuian mengenai gaya-gaya aerodinamika dan momen bagian-bagian lain pesawat udara yang dapat diperoleh melalui pengujian pesawat tanpa bidang ekor di dalam terowongan angin.

Referensi