Bambang Sudibyo | |
---|---|
![]() | |
Ketua Badan Amil Zakat Nasional | |
Masa jabatan 2015–2020 | |
Presiden | Joko Widodo |
Menteri Pendidikan Nasional Indonesia ke-25 | |
Masa jabatan 21 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Jusuf Kalla |
Menteri Keuangan Indonesia ke-21 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 23 Agustus 2000 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Wakil Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Informasi pribadi | |
Lahir | 8 Oktober 1952 Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | Partai Amanat Nasional |
Suami/istri | Retno Sunarminingsih |
Anak | 2 |
Alma mater | Universitas Gadjah Mada North Carolina University |
Profesi | Akademisi, politisi |
![]() ![]() |
Prof. Dr. Bambang Sudibyo, M.B.A. (lahir 8 Oktober 1952), adalah seorang politikus, ekonom, dan akademisi Indonesia. Dia merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada Ia adalah Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional dan Menteri Pendidikan pada Kabinet Indonesia Bersatu. Ia berasal dari Partai Amanat Nasional.
Bambang Sudibyo lahir di Temanggung, Jawa Tengah, 8 Oktober 1952. Ia adalah anak guru agama dan petani tembakau dan padi di Temanggung. Bambang adalah anak kelima dari 11 bersaudara. Ia menempuh pendidikan dasar di kotanya, Temanggung. Setelah lulus SD kemudian masuk ke SMP Negeri 2 Temanggung dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Temanggung. Bambang berhasil menyelesaikan kuliah S1 sebagai sarjana ekonomi pada tahun 1977 di Universitas Gajah Mada. Selesai kuliah, ia mendapat tawaran untuk menjadi dosen di UGM. Sejak tahun 1978, Bambang pun mulai mengajar di almamaternya.[1]
Pada tahun 1979, Bambang menikah dengan Retno Sunarminingsih. Setelah menikah, istrinya menjadi dosen farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM). Istrinya kini menjabat sebagai salah seorang Wakil Rektor bidang Penelitian di UGM dengan menyandang gelar profesor doktor. Pernikahannya dikaruniai dua orang anak, Dananta Adi Nugraha dan Harintho Budhi Wibowo.
Perjalanan kariernya di Kementerian Keuangan dirintis setelah menjabat sebagai Dosen Ekonomi,[2] ketua Dewan Ekonomi, Komisaris BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) X, wakil ketua Komisaris Pertamina serta menjadi anggota Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK).[3] Perjalanan kariernya di bidang ekonomi dan keuangan menjadikan dia dipilih sebagai Menteri Keuangan masa Kabinet Persatuan Nasional.[4] Kebijakannya adalah mengupayakan keberlanjutan anggaran dan kembali menghidupkan sektor riil yang dirasakan macet. Kebijakannya lebih mendukung perkembangan sisi fiskal.[5] Jabatannya sebagai Menteri Keuangan tidak sampai satu tahun. Pada tanggal 28 Agustus 2000, seorang Professional Perbankan dari Bank BRI, Prijadi Praptosuhardjo menggantikannya.[6]
|title=
pada posisi 19 (bantuan)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Abdul Malik Fadjar |
Menteri Pendidikan Nasional Indonesia 2004–2009 |
Diteruskan oleh: Muhammad Nuh |
Didahului oleh: Bambang Subianto |
Menteri Keuangan 1999–2000 |
Diteruskan oleh: Prijadi Praptosuhardjo |