![]() | |
Asal | |
---|---|
Negara asal | Republik Rakyat Tiongkok dan Indonesia |
Keahlian memasak | hidangan Tionghoa Filipina, masakan Indonesia dan Masakan Jawa |
Rincian | |
Jenis | Pastri, makanan dan camilan |
Metode penyajian | panggang dan kukus |
Bahan utama | tepung terigu, gula, margarin, Kacang hijau, Santan, pandan wangi, vanili, kuning telur, Tepung jagung, minyak sayur, Kacang hitam, Kacang azuki dan cokelat |
Bakpia (Hanzi: 肉餅; Pe̍h-ōe-jī: bah-piáⁿ; harfiah: 'kue daging'), hopia (Hanzi: 好餅; Pe̍h-ōe-jī: hó-piáⁿ; harfiah: 'kue enak') adalah kue pastri asal Yogyakarta dan Gorontalo yang terbuat dari gulungan tepung panggang dengan berbagai macam isi dan varian rasa. Perbedaan antara kue bakpia asli Yogyakarta dengan kue bakpia khas Gorontalo terlihat dari segi ukurannya. Untuk kue bakpia asli Yogyakarta memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan untuk kue bakpia khas Gorontalo memiliki ukuran yang cukup besar. Tetapi, untuk cita rasa dari kedua jenis bakpia ini sama-sama memiliki rasa yang sangat lezat apabila disantap.[1]
Kulit bakpia dibuat dari campuran gula dan garam yang diaduk dalam air hingga larut, lalu dibentuk menjadi adonan dengan menambahkan tepung terigu. Adonan kulit bakpia kemudian diberi isian, dibentuk bulat pipih, dan dipanggang sekurangnya 20 menit.[2]
Bakpia aslinya berisi daging babi dan buah kundur.[3][4] Bakpia jenis ini biasa disebut sebagai bakpia daging atau bakpia asin.
Sedangkan bakpia manis biasanya berisi kacang hijau[2] atau ubi[5] yang direndam beberapa malam, dikukus selama satu jam, kemudian digoreng dengan minyak, garam, dan gula pasir.[6] Namun, ada pula variasi lainnya yang berisi kacang hitam, keju, coklat, durian, nanas, atau pandan.[7] Bakpia jenis ini biasa disebut sebagai kue sopia.